Peristiwa

Gubernur Jatim Janji Beri Santunan Empat Korban Pesawat Lion Air JT 610

SURABAYA, FaktualNews.co – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jatim akan memberi santunan korban jatuhnya pesawat Lion Air JT 610.

Santunan diberikan dalam bentuk uang tunai, baik kepada korban selamat maupun meninggal dunia. Rencana ini disampaikan Gubernur Soekarwo usai menghadiri acara penyerahan penghargaan AKIP (Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah) di Pemprov Jatim, Rabu (31/10/2018).

“Bantuan yang pertama adalah uang, dan lain-lain misalkan apa yang dibutuhkan disitu. Pada prinsipnya uang,” ujar Soekarwo.

Santunan itu disiapkan untuk empat penumpang asal Jawa Timur. Hal ini sesuai data yang diterima jajarannya. Meski hingga saat ini, Soekarwo mengaku belum mendapat laporan resmi dari pihak terkait tentang kondisi terakhir warganya itu.

“Ya menunggu, kan ini baru. Maaf ya, identifikasi apa betul itu, apakah semua meninggal belum ada keputusan semua,” akunya.

Setelah mendapat keputusan resmi soal kondisi empat warganya pasca kecelakaan pesawat Lion Air tujuan Pangkal Pinang tersebut, pihaknya baru akan memutuskan apa saja yang bisa diberikan kepada korban maupun keluarganya.

“Kalau itu belum ditemukan 189 (penumpangnya) ini kita belum berani menyampaikan, ya menunggu,” tegasnya.

Sejauh ini, pemerintah dikatakan Gubernur dua periode tersebut, hanya bisa menyampaikan rasa kepeduliannya atas peristiwa kelabu tersebut.

Pesawat Lion Air JT 610 dengan rute Jakarta-Pangkal Pinang terjatuh sesaat setelah lepas landas dari Bandara Soekarno-Hatta, Senin (29/10/2018) pagi. Pesawat ini dikabarkan sempat akan kembali menuju Bandara Soekarno-Hatta sebelum terjatuh.

Basarnas telah menemukan beberapa barang yang diduga milik penumpang, termasuk 37 kantong jenazah tubuh korban serta serpihan pesawat. Berdasar data manifes, jumlah penumpang pesawat Lion Air JT 610 yang jatuh sebanyak 189 orang, yang terdiri dari 178 penumpang dewasa, satu orang anak, dua bayi, dan delapan awak pesawat.

Empat diantaranya, diketahui merupakan warga Jawa Timur. Antara lain, Deryl Fida Febrianto (22), warga Pomahan Baru, Sukomanunggal, Kota Surabaya. Alfiani Hidayatul Solikah, warga Mojorejo, Kebonsari, Kabupaten Madiun. Trihaska Hafidzi, warga Garungan, Kademangan, Kabupaten Blitar dan Mujiono asal Ngingas, Waru, Kabupaten Sidoarjo.