Siswa SMP di Sidoarjo Nyaris Jadi Korban Perampasan
SIDOARJO, FaktualNews.co – Berhati-hatilah bagi anda yang membelikan handphone kepada anak. Di Kecamatan Sedati, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, seorang siswa berinisial AAN, kelas VII nyaris jadi korban perampasan oleh orang tak dikenal saat berjalan di jalanan sepi kawasan Kecamatan Sedati, kabupaten setempat.
Menurut informasi, AAN saat itu pulang mengambil raket untuk kegiatan ekskul di sekolah. Setelah mengambil dan melintasi jalan pesawahan area sekitar kolam renang Tirta Krida, Sedati menggunakan sepeda, AAN dihampiri oleh seseorang tak dikenal dengan ciri-ciri masih muda, gemuk dan pendek.
“Seseorang tak dikenal tersebut lantas menanyakan sebuah alamat pergudangan, tapi dijawab oleh korban tidak tahu,” kata Kapolsek Sedati, AKP I Gusti Made Merta saat dikonfirmasi melalui handphonenya, Kamis (1/11/2018).
Setelah bertanya alamat gudang dan tidak dijawab, pelaku kemudian meminjam handphone korban dengan alasan handphone pelaku sedang kehabisan batrai sehingga tidak dapat menelphone ke gudang. “Oleh korban dijawab kalau handphone juga batreinya habis,” terangnya.
Karena tidak menemukan jalan keluar, pelaku berupaya mengajak korban untuk naik ke motor pelaku dan meminta korban untuk menunjukkan alamat gudang, kendati sebelumnya korban sudah menyampaikan jika tidak mengetahui lokasi itu. Tapi tetap ditolak oleh korban.
“Pelaku tetap ngeyel mengajak korban. Bahkan pelaku mengatakan akan mengantar ke sekolah untuk bertemu guru dan meminjam powerbank. Tapi dijawab korban kalau para guru sudah pulang dan hanya ada guru ekskul,” terangnya.
Rencana dugaan perampasan tersebut akhirnya gagal setelah seorang anggota Lanudal mendatangi korban. “Pelaku akhirnya pergi begitu saja,” terangnya.
Atas kejadian tersebut, orang tua korban kemudian melaporkan kejadian itu dengan dugaan penculikan. Namun, mendengar kronologis dari si korban, polisi menduga kalau kejadian itu bukan penculikan, Melainkan upaya perampasan handphone milik korban.
“Kalau penculikan, pasti korban langsung dibawa paksa oleh pelaku atau mungkin dikelabuhi pelaku dengan cara menghipnotis atau perbuatan semacamnya terlebih dahulu serta pelakunya tidak sendirian. Kami mengimbau agar para orang tua lebih waspada dalam memperhatikan anak-anaknya,” pungkasnya.