Kabar Penculikan Anak di Mojokerto, Ini Hasil Penyelidikan Sementara Polisi
MOJOKERTO, FaktualNews.co – Pengakuan bocah di Mojokerto, Jawa Timur, yang mengaku menjadi korban penculikan anak hingga sampai saat ini masih terus didalami petugas Satreskrim Polres Mojokerto.
Kasatreskrim Polres Mojokerto AKP M Sholkhin Fery mengatakan, hingga detik ini penyidik terus mendalami isu penculikan yang menimpah bocah berinisial MA (9) tahun asal Dusun Trenggumung, Desa Tambakagung, Kecamatan Puri, Kabupaten Mojokerto.
Dari hasil pemeriksaan, polisi mendapati sejumlah kejanggalan informasi yang beredar tidak sesuai fakta yang ditemukan dalam penyelidikan. Di antaranya dari pengkuan korban saat pertama kali yang mengaku sempat melihat dua bocah seumurnya disekap dalam kondisi terikat dan di lakban. Akan tetapi, setelah dilakukan pemeriksaan kembali korban mengakui bahwa itu tidak benar dan korban hanya mengarang cerita.
“Korban berkata seperti itu karena disuruh dua orang yang tidak diketahui identitasnya,” terang Kasat Reskrim.
Kemudian yang kedua, pada tengah malam Minggu (4/11/2018) petugas juga menemukan sebuah rumah kosong di Griya Permata Meri, Blok A2 nomer 34, Kecamatan Kranggan Kota Mojokerto, dimana menurut korban ia dibawa ke lokasi tersebut.
“Setelah di cek, teryata itu tidak benar. Korban hanya mengaku dibawa ke situ, dikasih minum kemudian di suruh pulang. Itu yang membuat ganjal,” ungkap Fery. Artiya cerita korban yang mengaku di culik, itu tidak ada, dan tidak benar.
Selain itu, dari pengakuan korban yang katanya sempat masuk ke lokasi tersebut melalui pintu samping itu juga tidak benar. Sebab setelah di cek di lokasi rumah yang dimaksud oleh korban dipastikan tidak pernah dimasuki orang. “Hal itu dibuktikan masih adanya sebuah sarang laba-laba juga pintu belakang juga dalam keadaan terkunci. Di tambah saat di lakukan pengecekan ke dalam lokasi tidak ditemukan sama sekali bekas orang yang berada di lokasi,” jelasnya.
Maka dari itu, pihak kepolisian patut mempertanyakan kembali kebenaran pengakuan si korban. Namun, petugas masih belum bisa memastikan kabar penculikan itu benar atau hanya mengada-ada. Sebab sampai saat ini petugas masih terus melakukan pemeriksaan lebih dalam.
Selain memeriksa korban dan kedua orang tua, penyidikan juga melakukan pemeriksaan para saksi mata saat korban mengaji, beberapa warga yang berada dilingkungan rumah yang disebut korban menjadi tempat penyekapan.