Dinsos Jombang, Minta Pengiriman Beras dan Telur BPNT Bersamaan
JOMBANG, FaktualNews.co – Dinas Sosial Kabupaten Jombang, meminta pihak suplier beras dan telur intens melakukan koordinasi soal distribusi pasokan dua komuditas bantuan untuk program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT). Hal ini agar kejadian telur busuk tidak lagi dikeluhkan oleh agen penyalur BPNT, Kamis (22/11/2018).
Kepala Dinas Sosial Jombang, M Saleh juga meminta rentan waktu distribusi antara beras dan telur bisa bersamaan. Begitu tiba di pihak agen atau e-warung harus segera dilakukan penyaluran kepada Keluarga Penerima Manfaat (KPM). Sebab, telur tidak bisa bertahan dalam kurun waktu lama.
“Jadi kami minta suplier beras dan telur ini saling berkoordinasi. Kalau bisa berasnya dulu dikomukasikan, kalau sudah siap baru telurnya menyusul. Dan begitu tiba di agen juga harus langsung didistribusikan jangan menunggu lama, “kata Saleh Kamis (22/11/2018).
Sebelumnya, salah satu warung penyedia bantuan pangan atau e-warung di Desa Ngampungan, Kecamatan Bareng, Jombang, mendapati sejumlah telur yang merupakan salah satu produk komuditas bantun dalam keadaan tidak layak konsumsi. Sebab, telur-telur ini diterima dalam keadaan membusuk, pada Rabu (21/11/18) kemarin.
Pemilik e-warung, Siti Fatimah membenarkan temuan itu. Dari sekitar 25 butir telur yang dia terima dari suplier, dua butir diantaranya dalam keadaan pecah dan membusuk. Padahal, paket bantuan itu belum sempat dibagikan kepada warga penerima manfaat program ini.
Siti Fatimah menjelaskan, ada sebanyak 335 paket bantuan yang dibagikan melalui e-warung miliknya. Jumlah tersebut merupakan warga Desa Ngampungan, yang tercatat sebagai penerima manfaat program BPNT. Siti menjelaskan, seharusnya bantuan tersebut sudah mulai bisa dibagikan kepada masyarakat. Namun, karena beras belum dikirim oleh pihak pemasok sehingga pembagianya terpaksa dia tunda hingga menunggu kiriman beras yang datang.
Kepala Dinas Sosial Kabupaten Jombang, M Saleh mengaku menyesalkan kejadian ini. Diapun mengimbau agar agen dan Keluarga Penerima Manfaat (KPM) langsung melaporkan jika menemukan kembali komuditas bantuan yang tidak layak konsumsi. Sementara soal lambannya distribusi beras, Saleh pun mengaku telah memberikan teguran dan meminta suplier segera mendistribusikanya kepada agen.
“Soal beras yang belum datang di agen, supliernya sudah saya obrak-obrak agar cepat dikiim agar segera disalurkan kepada KPM karena telur juga tidak bisa bertahan lama, “pungkas Sholeh.