FaktualNews.co

Tak Digubris Dispendik, Guru TK dan PAUD di Jember Diklat Pakai Dana Patungan

Pendidikan     Dibaca : 1221 kali Penulis:
Tak Digubris Dispendik, Guru TK dan PAUD di Jember Diklat Pakai Dana Patungan
FaktualNews.co/Muhamad Hatta/
Diklat IGTKI yang digelar dari dana patungan

JEMBER, FaktualNews.co – Meskipun dengan dana swadaya, Ikatan Guru Taman Kanak-Kanak Indonesia (IGTKI) Kabupaten Jember, Jawa Timur, tetap menyelenggarakan kegiatan Pendampingan dan Penutupan Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB) untuk 2.056 orang guru TK dan Paud se-Kabupaten Jember.

Acara yang digelar di aula Hotel Bandung Permai itu, dikemas dengan cukup sederhana beralaskan karpet. Dengan tujuan kualitas guru TK dan PAUD semakin meningkat dalam proses pembelajaran di kelas.

“Kegiatan ini sebenarnya memiliki visi yang sama dengan visi Bupati Jember, yakni untuk meningkatkan sumber daya manusia. Oleh karena itu kita laksanakan program pendampingan untuk program PKB,” terang Wakil Ketua 2 IGKTI Provinsi Jawa Timur, Muhriyadi saat dikonfirmasi sejumlah media, Senin (10/12/2018).

Melalui program diklat PKB, diharapkan kompetensi guru TK dan PAUD akan mengalami peningkatan. Sebab, dalam diklat tersebut guru TK dan PAUD akan diberi materi tentang inovasi pembelajaran serta didorong untuk terus bersemangat belajar.

“Terakhir kita akan lakukan post test untuk mengukur sejauh mana peningkatan kualitas guru paska PKB. Harapan kita bisa diatas KKM Nasional yakni nilainya 7,5. Kalau kompetensinya sudah meningkat dan KKM sudah sesuai standar, tentu kualitas pemberlajaran di kelas juga akan semakin baik,” terangnya.

Dalam pelaksanaan pendampingan PKB ini, diakui Muhriyadi ada sejumlah kendala yang dihadapi oleh panitia. Terutama terkait pendanaan untuk pelaksanaan kegiatan. “Ini yang kita sesalkan dari Pemkab khususnya Dinas Pendidikan (Dispendik). Kita sudah sampaikan sedari awal kepada Dispendik agar ada support. Namun sampai terselenggaranya kegiatan hari ini masih belum ada kepastian,” terangnya.

Menurut Muhriyadi, sebenarnya ada sebagian anggaran dari acara diklat tersebut yang dibantu oleh pemerintah pusat. Namun anggaran tersebut tidak bisa cair karena tidak mendapatkan tanda tangan dari Kepala Dispendik Jember. “Sudah ada support dari pemerintah pusat. Namun ternyata, Dispendik tidak menandatangani sehingga anggaran tersebut tidak bisa cair dan dikembalikan ke kas negara karena sudah tutup tahun,” terangnya.

Alhasil, panitia tetap menyelenggarakan kegiatan diklat PKB tersebut dengan menggunakan anggaran yang dihimpun secara swadaya, yang berasal dari uang pendaftaran dan kas IGTKI. “Peserta secara sukarela mendaftar tanpa ada paksaan. Karena mereka memang membutuhkan program dilkat ini,” kata Muhriyadi.

Untuk meringankan beban para guru TK dan PAUD honorer yang gajinya tidak seberapa, para guru yang sudah mendapat tunjangan sertifikasi menyisihkan sebagian rezekinya untuk membantu biaya pendaftaran. “Jadi guru yang sudah sertifikasi juga membantu biaya pendaftaran untuk guru yang masih sukuan,” imbuhnya.

Ke depan Muhriyadi Muhriyadi berharap Pemkab Jember bisa sinergi untuk mendukung kegiatan IGTKI, mengingat penyelenggaraan diklat tersebut berguna untuk meningkatkan kompetensi dalam mengajar di sekolah. “Kita berharap ada perhatian lebih dari Dispendik, karena kegiatan semacam ini juga untuk meningkatkan kualitas SDM tenaga pendidik di Jember,” pungkasnya.

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Z Arivin
Tags