Ekonomi

Pengelolaan Tol Jomo Berpindah

JOMBANG, FaktualNews.co – Pengelolaan ruas Tol Jombang-Mojokerto (Jomo) kini tak lagi ditangani Astra Infra Toll Road. Ruas tol sepanjang 40,5 kilometer itu, mulai saat ini dikelola oleh Astra Infra Solutions (AIS), yang juga masih berada di bawah naungan PT Astra Infra Grup.

Perpindahan pengelolaan ini diketahui saat penandatanganan kerjasama antara pihak Astra Infra Toll Road dengan AIS di kantor Pusat PT Marga Harjaya Infrastruktur (MHI), di Pintu Gerbang Tol Jombang. Dalam kesempatan itu, dihadiri CEO Toll Road Business Group Astra Infra Wiwiek D Santoso.

Direktur Keuangan Astra Infra Tol Jomo, Harsono mengatakan, kerjasama pengelolaan tol ini merupakan langkah maju agar pengelolaan tol benar-benar dinaungi oleh ahlinya. Sementara, Astra Infra Tol Jomo selaku pemegang hak konsesi bisa fokus pada inisiatif-inisiatif strategis, seperti peningkatan kepuasan pelanggan, untuk mencapai pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan.

“Karena kami yakin, AIS mampu mengelola pengoperasian Tol Jomo secara profesional. Meskipun masih saudara, namun secara bisnis tetap profesional,” kata Harsono dalam sambutannya, Jumat (21/12/2018).

Menurutnya, kerjasama ini merupakan yang pertama di Astra Infra Toll Road. Diharapkan, dengan kerjasama ini bisa dilanjutkan ke ruas-ruas tol lainnya. Baik pada Tol Trans Jawa, Trans Sumatera, serta Trans Kalimantan yang sebentar lagi akan bisa dioperasikan.

Sementara itu, Chief AIS Krist Ade Sudiyono mengatakan, AIS memiliki tiga keunggulan dalam operasional dan pemelirahaan tol. Meliputi, jasa pengumpulan pendapatan tol, jasa pengaturan lalulintas, dan jala pengelolaan aset berbasis teknologi terkini.

“Fokus AIS tidak hanya pada standart pengelolaan minimum pemerintah, namun juga pengelolaan tol yang efisien dan peningkatan kepuasan pengguna jalan tol,” terangnya.

AIS sendiri, berfungsi untuk membantu pemilik konsesi jalan tol dalam meningkatkan bisnisnya. Pemegang hak konsesi tol bisa menyerahkan pengelolaan dan pengoperasian tol kepada AIS. Sehingga, pemegang hak konsesi tol, bisa fokus ke bisnisnya.

“Keunggulannya, biaya operasional akan lebih murah. Karena masing-masing pemilik ruas tidak perlu mengembangkan riset and development sendiri. Kemudian, jika AIS bisa mengoperasikan beberapa ruas tol sekalian, berarti biaya operasai bisa disharingkan. Biaya operasional, perkilometer akan semakin murah,” jelas Krist.

Hingga saat ini, baru ruas Tol Jomo yang sudah meneken kerjasama pengelolaan tol dengan pihak AIS. Menurutnya, ada 5 ruas lagi yang kemungkinan besar akan bekerjasama dengan AIS dalam sistem pengelolaan ruas tol.

“Target pertama, memang kita punya 6 ruas tol yang dimiliki Astra Infra. Namun, layanan terbaik ini tentunya bukan hanya untuk kita, tapi juga digunakan pemilik ruas tol yang lain. Banyak pemegang hak konsesi tol yang bukan operator ruas tol,” pungkasnya.