Emil Dardak: DD Mampu Ciptakan Rasa Memiliki Masyarakat Terhadap Pembangunan
TRENGGALEK, FaktualNews.co – Bupati Trenggalek, Emil Dardak mengungkapkan jika keberadaan Dana Desa (DD) bisa menjadi pendorong rasa gotong royong pada masyarakat. Terbukti masyarakat mau menyumbangkan pikiran maupun tenaga.
Disisi lain Dana Desa menjadikan masyarakat peduli akan rasa memiliki, serta keinginan untuk mengawasi serta membangun bersama demi tercapainya harapan dan cita-cita selama ini.
Hal tersebut disampaikan Emil Dardak saat menerima kunjungan Presiden RI Joko Widodo saat Sosialisasi Prioritas Penggunaan Dana Desa, Jumat (4/1/2019).
Disampaikan Emil Dardak, Kabupaten Trenggalek merupakan daerah yang dominan kawasan pedesaan, dengan kebijakan afirmatif Presiden yang mempercayakan anggaran APBN kepada pemerintahan Desa, tentunya sangat terasa bagi pembangunan Desa di Trenggalek.
“Dari Rp 44 miliar di tahun 2015, dana desa tumbuh menjadi Rp 98 milyar pada 2016 dan kini mencapai Rp 127 milyar. Sehingga keberpihakan anggaran ini mampu membangkitkan modal sosial terbesar bagi bangsa yakni masyarakat menjadi penuh semangat dalam gotong royong,” ucapnya. Jumat (4/1/2019).
Dikatakan Emil, dana desa menjadi sebuah maghnet dan harapan masyarakat desa, pembangunan desa bisa menggugah semangat warga. Misal membangun jalan, masyarakat mau menyumbangkan pikiran, tenaga bahkan hartanya bahkan tanah juga disumbangkan.
“Rasa saling memiliki inilah menjadikan masyarakat mampu membangun, menjaga serta mengawasi serupiahpun pelaksanaan dan pembelanjaan dana desa,” terangnya.
Lebih lanjut Emil menuturkan, seperti itulah rasa memiliki yang sangat besar terhadap pembangunan desa. Bahkan saat ini Desa bukan hanya sebagai obyek, namun semua telah merasakan bahwa Desa sekarang menjadi subyek pembangunan dengan program desa membangun.
“Dengan dibelanjakan sesuai prioritas, secara tepat serta hu cermat dalam pelaksanaan dan pembelanjaan. Maka dipastikan dana desa akan mampu menciptakan apa impian masyarakat desa,” ujarnya
Menurut Emil, di tahun 2015 Trenggalek telah menggunakan Rp 85 juta untuk BUMDES, dan saat ini mampu melonjak lebih dari 800 persen atau sekitar Rp 700 juta ditahun ini. Tak hanya itu, Trenggalek juga mendukung kebijakan pemerintah, pemkab juga mendorong sinergi antara APBDes dengan APBD skala musrenbang.
“Jika desa berkeinginan membangun kawasan ekonomi dan pariwisata, kabupaten telah mendukungnya dengan cara tol paten dari APBD sehingga bisa menopang jalan lokal yang tidak naik di dana desa tersebut,” jelas Bupati Muda tersebut.
Ditambahkan Emil, saat ini dana desa bisa menjadi pancingan serta investasi masyarakat, sehingga pasar desa bisa mengalahkan pasar kabupaten. Selain itu juga keinginan ada jembatan, saat ini bisa dibangun bertahap dari dana desa. Dengan adanya dorongan tersebut, Pemkab juga telah menggunakan skema program aworld, yakni anggaran dari APBD bisa diberikan berupa bantuan keuangan desa dengan alasan dipastikan hasilnya akan lebih bagus lagi dari APBD Kabupaten.
“Saat ini Trenggalek sudah membangun jalan sepanjang 734 kilometer, 378 jembatan, 42 ribu meter drainase, 7 ribu meter irigasi, 25 pasar desa, 35 paud, 20 polindes dan posyandu. Pembangunan tersebut merupakan realisasi dari dana desa,” jelasnya
Selain itu Emil juga mendukung komoditas alternatif yang potensial, seperti kopi, kakao juga minyak atsiri dan lainnya melalui pengembangan Science Techno Park yang telah diakui dunia dan saat ini telah didampingi dari Bloomberg Harvard City sebagai proses terealisasinya secara maksimal program tersebut.