FaktualNews.co

Alun-alun Trenggalek Bakal Berkonsep Kolosal Zaman Kerajaan

Wisata     Dibaca : 1986 kali Penulis:
Alun-alun Trenggalek Bakal Berkonsep Kolosal Zaman Kerajaan
FaktualNews.co/Suparni PB/
Launching Maket Alun-alun Trenggalek

TRENGGALEK, FaktualNews.co – Pemkab Trenggalek secara resmi melaunching maket Alun-alun Trenggalek dengan mengangkat konsep kolosal pada zaman kerajaan guna mempertahankan kesan klasik dan alami. Penataan tersebut diambil dari latar belakang almarhum Rudi Bachsin ayahanda Arumi Bachsin dengan konsep mengedepankan esensi Alun-alun yang terbuka.

Bupati Trenggalek Emil Dardak mengatakan, sebenarnya pembenahan Alun-alun telah dilakukan secara bertahap dengan diawali pembenahan tugu Pancasila di selatan Alun-alun. Sehingga terlihat lebih terbuka dan dengan dilengkapinya air mancur dirasa akan lebih ramah terhadap pengunjung yang datang.

“Konsep kedepan ini akan dikembalikan dengan konsep klasik diseluruh lokasi Alon-alon. Dengan pagar yang terbuka dan akan dikelilingi oleh tanaman,” ucapnya, Kamis (17/1/2019).

Menurut Emil, seluruh pagar gedung perkantoran yang ada disekitar Alun-alun akan diseragamkan dengan konsep bata relief agar suasana klasik akan muncul di tengah kota. Tidak hanya itu, jalan aspal diseputaran Alun-alun juga akan ditata dengan batu alam. Sehingga konsep kolosal akan sangat terlihat seperti pada zaman kerajaan dahulu.

“Pagar nantinya akan ada di luar jalan dan terkonsep kolosal serta sangat klasik. Ketika kita akan masuk di tengah kota Trenggalek, maka akan menemukan suasana kolosal yang begitu klasik,” tuturnya.

Emil juga menuturkan, untuk penganggarannya telah ada di tahun 2019, dengan pembangunan secara bertahap. Saat ini di dalam Alun-alun juga telah diganti dengan di tanami pepohonan, seperti pohon pule. Pohon tersebut sangat efisien serta rindang, sehingga sangat tepat ditanam di seputaran Alun-alun.

“Semoga ini menjadi salah satu yang orisinil dan alami untuk pengembangan Trenggalek di tengah kota untuk Indonesia,” paparnya.

Perlu diketahui, lanjut Emil, serta apresiasi kepada almarhum Rudi Bachsin, arsitek yang pernah menempuh pendidikan di UI. Karena waktu menurut Rudi, Alun-alun itu harus terbuka. Jangan tertutup oleh pagar yang kokoh.

“Waktu itu almarhum juga mengatakan penataan Alun-alun itu juga harus terang. Sehingga terciptanya pembangunan ini juga merupakan tantangan kepada masyarakat untuk mempunyai rasa memiliki dan menjaga,” terangnya.

Ditambahkan Emil, untuk sementara para pedagang sudah diberikan titik tempat mana yang diperbolehkan atau tidak. Namun saat melihat realita, untuk para pengunjung kelihatannya lebih betah untuk dilakukan penataan. Maka nanti akan di lakukan evaluasi dan solusi dengan tetap menjaga kenyamanan pengunjung serta memberi peluang kepada para pedagang.

“Untuk para pedagang apakah nanti akan ada ketentuan bagaimana, kita carikan dulu solusinya. Misalnya tidak diperbolehkan berjualan permanen, selain itu juga harus menjaga kebersihan dan kenyamanan. Kita juga perlu mengantisipasi kemungkinan popululasi pedagang yang akan terus bertambah,” pungkasnya.

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Z Arivin