Pemkab Mojokerto Tetapkan 8 Kecamatan Status Tanggap Darurat Bencana
MOJOKERTO, FaktualNews.co – Pasca bencana Banjir bandang dan tanah longsor pada Jumat 18 Januari 2019 lalu, Pemkab Mojokerto resmi menetapkan status tanggap darurat bencana di 8 kecamatan.
Berdasarkan data yang didapat dari BPBD Kabupaten Mojokerto, 8 kecamatan tersebut yakni, Kecamatan Ngoro, yang meliputi Desa Wotanmas Jedong, Jasem dan Purwojati. Kecamatan Trawas meliputi Desa Seloliman. Kecamatan Pungging meliputi Desa Tunggal Pager. Kecamatan Pacet meliputi Desa Pandan Arum, Warugunung, Wiyu, serta Kuripansari.
Kecamatan Mojoanyar meliputi Desa Sadartengah, Ngarjo, Jumeneng. Kecamatan Kutorejo meliputi Desa Kertosari, Jiyu, Gedangan. Kecamatan Gondang meliputi Desa Wonoploso, Kalikatir, Centong, Padi, Kebontunggul, Gondang. Serta Kecamatan Bangsal meliputi Desa Bangsal dan Tinggar Buntut.
Muhammad Zaini Kepala BPBD Kabupaten Mojokerto mengatakan, sejak Senin, 21 Januari 2019 pihaknya telah melakukan rapat bersama dalam upaya penanganan pasca banjir bandang dan tanah longsor. Hasilnya sejak tanggal 18 Januari 2019 hingga 1 Februari 2019, 8 kecamatan di tetapkan tanggap darurat bencana.
“Sesuai dengan usulan BPBD kepada Wakil Bupati dalam penetapan status tanggap darurat bencana No. 360/172/416-2015 2019 8 kecamatan yang terdampak di setatuskan tanggap darurat bencana pasca banjir bandang dan longsor,” ungkap Zaini.
Kata Zaini, selain kesepakatan penetapan status tanggap darurat hasil dari rakor disepakati bahwa penanganan perbaikan sarana dan prasarana publik serta pemulihan korban terdampak dilaksanakan selama dua pekan sejak kejadian bencana.
Sedangkan upaya yang sudah dilakukan setelah terjadinya bencana, BPBD juga sudah menerjunkan alat berat yang di peruntukan untuk membuka akses jalan hingga membersihkan material longsor dan banjir bandang dan juga membenahi beberapa tanggul yang jebol akibat di terjang banjir bandang.
“Untuk bantuan, kita sudah menyalurkan berbagai bantuan kepada para korban sesuai dengan yang dibutuhkan, termasuk bagi para korban yang telah kehilangan rumahnya,” imbuhnya.
Masih kata Zaini, bantuan itu berupa sembako, pakaian, paket kesehatan, peralatan makan dan juga paket sekolah. “Sedangkan untuk daerah yang mengalami tanggul jebol kita sudah kirim ribuan glangsing untuk perbaikan tanggul sementara dan juga bilik bambu yang digunakan untuk penahan,” tegasnya.