FaktualNews.co

Diduga Cemari Lingkungan, Saluran Limbah Pabrik Pengolahan Ikan di Pasuruan Ditutup Warga

Peristiwa     Dibaca : 1667 kali Penulis:
Diduga Cemari Lingkungan, Saluran Limbah Pabrik Pengolahan Ikan di Pasuruan Ditutup Warga
FaktualNews.co/Abdul Aziz/
Puluhan warga yang terpaksa menutup saluran perusahaan pengolahan ikan yang berada di Desa Wonokoyo, Kecamatan Beji, Kabupaten Pasuruan, Kamis (21/2/2019) siang.

PASURUAN, FaktualNews.co – Puluhan warga dari 3 desa di Kecamatan Beji, Kabupaten Pasuruan, ramai-ramai menutup paksa saluran limbah pabrik pengolah ikan diduga milik PT Sea Master yang berada di Desa Wonokoyo, Kecamatan Beji, Kabupaten Pasuruan, Kamis (21/2/2019).

Aksi warga menyusul adanya limbah yang dugaan telah mencemari lingkungan mereka.

Dengan mengusung sak berisi bahan material bangunan, puluhan warga dari Desa Wonokoyo, Gununggansir dan Cangkringmalang, long march menuju saluran pembuangan limbah di belakang pabrik. Saluran berdiameter sekitar 40 cm itu, ditutup dengan sak yang dibawa warga. Tak hanya itu, saluran itu kemudian diurug dengan adonan pasir dan semen dicampur dengan batu.

Aksi berlangsung tanpa ada halangan dari pihak perusahaan yang mengolah ikan, udang dan ayam itu untuk produksi sosis tersebut. Sejumlah orang disinyalir dari perusahaan sempat datang dan mencoba menghentikan aksi warga. Namun, warga meminta agar mereka secepatnya kembali dari lokasi aksi tutup saluran limbah pabrik itu.

Usai menutup saluran limbah, warga berangkat menuju sebuah tenda dan melanjutkan aksi dengan menggelar istighotsah. Warga menuding saluran limbah itu warga ilegal. “Keberadaannya tak memenuhi ketentuan, karena telah memotong langsung jalur pembuangan, hingga diduga limbah yang dibuang tanpa melalui sistem IPAL,” kata Saad Muafi, wakil warga, saat di lokasi, Kamis (21/2/2019).

Pihaknya mengaku temuan saluran by pass limbah yang dianggap berbahaya dan mencemari lingkungan sudah dua pekan lalu. Bahkan akibat bau limbah itu, warga terganggu pernapasannya. Meski sudah diprotes ke pihak managemen perusahaan, tapi tak ada reaksi. “Masalah ini sudah kami laporkan dan DLH sudah meminta ditutup. Namun perusahaan tak menghiraukan laporan,” imbuh Muafi.

Dari pengamatan warga, masih ada 3 perusahaan lagi sengaja membuang limbahnya. Diantaranya terindikasi ada B3 nya, meski pihak DLH minta sungai diduga menjadi tempat pembuangan dinormalkan kembali. Sementara itu, pihak manajemen PT Sea Master yang diwakili Abdul Jalil, menyatakan siap membuka ruang dialog dengan warga.

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
S. Ipul