SUMENEP, FaktualNews.co – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, meminta Pemerintah Daerah (Pemda) setempat memperhatikan petani di kepulauan.
Ini disampaikan Wakil Ketua Komisi II DPRD Sumenep, Badrul Aini. Menurutnya program bantuan bibit kedelai diharapkan tidak hanya direalisasikan di wilayah daratan, sebab lahan produktif di kepulauan juga sangat luas.
Bantuan bibit penanaman kedelai seluas 100 ribu hektar tahun ini, ungkap Badrul, harus juga menyebar ke petani kepulauan. Sebab di wilayah kepulauan, lahan pertanian juga sangat luas. bahkan kualitastanahnya bisa melebihi kualitas tanah yang ada di daratan.
“Program ini juga bisa masuk ke kepulauan, sehingga ini menjadi peluang besar, agar di kepulauan juga bisa tergarap dengan menanam kedelai,” ujar politisi PBB ini, Kamis (21/2/2019).
Menurut Badrul, lahan persawahan di kepulauan Kangean lebih luas di bandingkan di daratan, luas lahan pertanian berupa sawah mencapai sekitar 70 persen, sehingga lahan lahan produktif yang tersebar di beberapa Kecamatan tersebut bisa ditanami kedelai.
“Lahan disana sangat layak untuk ditanami kedelai juga,” jelasnya.
Namun, yang masih menjadi kendala adalah ketersediaan air, sehingga perlu difikirkan bersama untuk dicarikan solusinya.
“Untuk menjalankan program tersebut, kendalanya adalah ketersediaan air, sehingga ini juga harus difikirkan supaya ada pengeboran,” imbuhnya.
Kendati demikian, politisi asal kepulauan ini meminta, program penanaman bibit kedelai yang mencapai 100 ribu hektar itu, dapat terserap di seluruh wilayah, baik daratan maupun kepulauan.
“Harus merata bantuannya, sehingga realisasinya benar benar mencapai 100 ribu hektar, seperti yang telah direncanakan,” tandasnya.
Untuk diketahui, tahun ini pemerintah Sumenep memiliki program bantuan bibit kedelai sebanyak 100 hektar. Bantuan tersebut diberikan kepada kelompok tani, per hektarnya diperkirakanakan mendapat bantuan Rp1.285.500. (*)