SUMENEP, FaktualNews.co – Bupati Sumenep, A. Busyro Karim menyampaikan laporan keterangan Pertanggungjawaban akhir tahun anggaran 2018, dalam Rapat Paripurna DPRD setempat, Rabu (6/3/2019).
“Dalam Nota Pengantar LKPJ Akhir Tahun Anggaran 2018, kami sampaikan tiga hal, yaitu tentang Visi, dan Misi, Gambaran Pengelolaan Keuangan Daerah, dan Gambaran Capaian Kinerja Program Pembangunan,” kata Busyro, Rabu (6/3/2019).
Menurut Bupati, rumusan visi Pemerintah Sumenep yang tertuang dalam RPJMD 2016-2021, yakni Sumenep Makin Sejahtera dengan Pemerintahan Mandiri, Agamis, Nasionalis, Transparan, Adil dan Profesional (Super Mantap) yang diformulasikan ke dalam enam Misi Pembangunan.
Meningkatkan Kualitas Pendidikan, Kesehatan dan Pengentasan Kemiskinan, Mempercepat Pembangunan Infrastruktur Wilayah Kepulauan dan Daratan yang Berkelanjutan, dan Meningkatkan Kemandirian Perekonomian Pedesaan dan Perkotaan dengan Memberdayakan Potensi Ekonomi Lokal.
Selain itu, Meningkatkan Kultur dan Tata Kelola Pemerintahan yang Profesional dan Akuntabel, Meningkatkan Tata Kelola Kehidupan Masyarakat Aman dan Kondusif melalui Partisipasi Masyarakat serta Stakeholder dalam Proses Pembangunan dan Meningkatkan Nilai-nilai Keagamaan dan Budaya serta Nasionalisme yang Didukung Kearifan Lokal dalam Kehidupan Bermasyarakat.
“Keenam misi itu dilaksanakan berdasarkan nilai-nilai kearaifan lokal dan budaya daerah. Serta dengan prinsip tata kelola pemerintahan yang baik (good governance), integritas (integrity), kualitas dan akuntabilitas (quality and accountability), pemerataan pembangunan yang berkeadilan serta penggunaan data dan informasi yang terintegrasi,” terangnya.
Untuk realisasi Pendapatan Daerah Kabupaten Sumenep tahun 2018 sebesar Rp 2,2 Triliun atau mencapai 100,58 persen. Sementara realisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD) tahun 2018 sebesar Rp. 185.9 milyar atau 82,15 % dari target yang ditetapkan.
“Realisasi penyerapan anggaran terhadap pelaksanaan pembangunan di Kabupaten Sumenep Tahun 2018 merupakan salah satu upaya peningkatan efisiensi belanja yang terus dilakukan pada setiap tahun,” sambung dia.
Hal ini, perlu dimaknai sebagai keberhasilan anggaran berbasis kinerja. Sisa realisasi tidak lagi dipandang sebagai kekurang-akuratan perencanaan, melainkan sebagai bentuk kehati-hatian dalam penggunaan anggaran yang disesuaikan dengan perkembangan kebutuhan organisasi yang dinamis.
“Tetapi tetap berorientasi pada pencapaian target indikator kinerjadengan mengoptimalkan beberapa pos anggaran lainnya, tanpa mengganggu efektifitas kelancaran roda pemerintahan dan pelayanan kepada masyarakat,” imbuh suami Nurfitrina ini.
Dalam kesempatan tersebut, politisi senior PKB ini juga menyampaikan kesuksesan pembangunan sektor Pariwisata, yang menjadi prioritas Kabupaten Sumenep dengan program “Visit Sumenep Years 2018.
“Melalui program “Visit Sumenep 2018”, kita menyelenggarakan beberapa event serupa seni budaya khas Sumenep, sehingga Kabupaten Sumenep dapat dikenal lebih luas lagi tidak hanya skala regional dan nasional namun juga internasional,” sebutnya.
Menurut orang nomor satu di lingkungan Pemkab Sumenep ini, prioritas pembangunan bidang pariwisata adalah Pembangunan sarana dan prasarana pariwisata, Pengembangan Produk Wisata untuk meningkatkan daya tarik wisata, Peningkatan SDM Pariwisata, Peningkatan Sarana Promosi Pariwisata, serta Pelaksanaan event sebagai sarana menarik kunjungan wisatawan.
“Capaian bidang Pariwisata di Kabupaten Sumenep tahun 2018 ditandai dengan Jumlah Kunjungan Wisatawan Mancanegara sebanyak 589 orang tahun 2018, Jumlah Kunjungan Wisatawan Nusantara sebanyak 720.538 orang.
Selain itu, untuk objek wisata yang dikembangkan mengalami peningkatan dibandingkan tahun 2017 sebanyak 22 objek wisata dan 25 objek wisata tahun 2018.
Tentunya, masih banyak potensi wisata Kabupaten Sumenep yang dapat digali baik wisata alam maupun religi, sehingga wisata di Kabupaten Sumenep dapat lebih dikenal serta mampu menjadi faktor penggerak perekonomian masyarakat khususnya di Kabupaten Sumenep. (*)