MALANG, FaktualNews.co – Situs peninggalan sejarah yang berada di area proyek tol Malang-Pandaan di Desa Sekarpuro, Kabupaten Malang, mulai dieskavasi Badan Peninggalan Cagar Budaya (BPCB) Trowulan, Jawa Timur, Selasa (12/3/2019).
Proses eskavasi situs yang diduga peninggalan pra kerajaan Majapahit tersebut rencananya akan dilakukan selama lima hari.
Dalam proses eskavasi ini, BPCB Trowulan menurunkan 11 ahli, terdiri dari arkeolog, juru gambar, teknisi pemetaan wilayah dan sisanya merupakan para penggali. Batu bata yang ditemukan di situs tol Malang-Pandaan lebih besar dari batu bata yang ada di situs Trowulan.
“Penggalian sebagai upaya penyelamatan untuk mengetahui situs. Melihat struktur batu bata, menganalisa bagaimana bentuknya,” kata kata arkeolog dari BPCB Trowulan, Wicaksono Dwi Nugroho, seperti dilansir dari BeritaJatim.
Dwi mengatakan hasil analisa sementara bangunan situs menghadap ke arah Barat Daya. Proses eskavasi pun bakal mengikuti arah dan bentuk bangunan ini. Kesimpulan awal melihat dari bentuk batu bata, bangunan situs diperkirakan dari zaman pra Majapahit.
“Kita lihat dari bagian dinding batu bata ini merupakan batu bata gosok dimana itu dibuat di era Pra Majapahit. Biasanya batu bata gosok ini untuk saluran air atau pertirtaan,” papat Wicaksono.
“Batu bata lebih besar dari Trowulan, kemungkinan ya era Pra Majapahit. Setelah terungkap hasilnya kita akan kordinasi dengan para stakeholder, mulai dari Pemkab Malang, Pemprov Jatim, Jasa marga, hingga Kementerian membicarakan tindakan lanjutan,” tandasnya.