Begini Cara Lapas Jombang Ajak Warga Binaan Tobat di Balik Tahanan
JOMBANG, FaktualNews.co – Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) klas IIB Jombang, Jawa Timur, benar-benar serius dalam memberikan pembinaan kepada seluruh penghuni di Lapas tersebut.
Terbukti, seluruh wajib mengikuti salat berjamaah di Musloha setempat bagi yang beragama Islam, seluruh warga binaan ini juga mendapat siraman rohani dari Kiai Nurhadi alias Mbah Bolong asalJombang yang digelar setiap satu minggu sekali.
Kepala Lapas Jombang Wahid Wibowo mengatakan, pengajian yang melibatkan semua warga binaan tersebut rutin dilakukan setiap Sabtu. Tujuannya, untuk membina mental para penghuni Lapas. Dengan begitu, ketika mereka kembali ke masyarakat sudah bisa menyesuaikan diri.
“Salah satu bentuk pembinaan mental itu, mereka kita libatkan dalam pengajian umum dengan mengundang penceramah dari luar. Seperti hari ini kita menghadirkan Mbah Bolong. Dengan begitu, mereka lebih kuat menghadapi permasalahan yang dihadapi,” kata Wahid, Sabtu (20/4/2019).
Wahid mengatakan, saat ini warga binaan Lapas Jombang tercatat 775 orang, baik laki-laki maupun perempuan. Pengajian yang melibatkan seluruh warga Lapas sebenarnya ada dua. Yakni, pengajian Mbah Bolong pada Sabtu sore dan Jumat pagi acara salawatan yang mendatangkan ustaz Faqih. Selain itu, para narapidana dan tahanan juga diwajibkan salat berjamaah di masjid Lapas. Utamanya, salat duha, zuhur dan asar.
“Sedangkan salat wajib lainnya bisa dilakukan berjamaah di kamar masing-masing. Kemudian mereka juga kita ajari mengaji. Oleh sebab itu, pihak Lapas juga menggandeng sejumlah pesantren yang ada di Jombang,” kata Wahid.
Wahid menambahkan, untuk menambah wawasan keagamaan warga binaan, pihaknya juga menggandeng Kemenag (Kementerian Agama) setempat guna menggelar pesantren kilat. “Mudah-mudahan sebelum datang puasa, pesantren kilat sudah bisa kita adakan,” bebernya.
Dia berharap, dengan berbagai upaya itu, warga binaan benar-benar bisa merubah diri. Sehingga ketika kembali ke masyarakat dan keluarga mereka bisa berguna. “Selain pendekatan agama, mereka juga kita berikan keterampilan,” pungkasnya.