TRENGGALEK, FaktualNews.co – Sebagai bentuk kepedulian terhadap keberadaan sampah plastik yang saat ini terus memperihatinkan, Pemerintah Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur menggelar ‘Satu Aksi Selamatkan Laut Indonesia’ untuk memperingati hari bumi.
Melalui komunitas I Love Trenggalek, Wakil Bupati Moch Nur Arifin bersama Kelompok Masyarakat Pengawas (Pokmaswas) dan relawan menyusuri sepanjang garis pantai selatan di Kecamatan Watulimo untuk mengambil sampah.
“Lokasi penyisiran sampah dimulai dari pantai Bangkokan di Desa Karanggandu, sampai pantai Mutiara di Desa Tasikmadu. Pantai Mutiara juga menjadi titik penyelaman. Penyelaman ini juga bertujuan memetakan lokasi yang cocok untuk konservasi terumbu karang,” ungkap Wakil Bupati Trenggalek Moch. Nur Arifin, Rabu (24/4/2019)
Arifin berharap, kedepan pantai Mutiara diproyeksikan menjadi eco tourism berbasis edukasi. Selain itu kegiatan tadi juga dilaksanakan penandatanganan prasasti selamatkan laut Indonesia di kedalaman 3-5 meter. Dengan pembukaan pembukaan kegiatan yang di awali dengan upacara bersama.
“Upaya ini dilakukan karena Trenggalek memiliki posisi yang sangat strategis di selatan Pulau Jawa. Hal tersebut di buktikan dengan adanya teluk yang indah dan besar di kawasan Kecamatan Watulimo,” terangnya.
Selain memiliki teluk yang terbilang strategis, lanjut Arifin, terdapat pula potensi bawah laut yang cukup indah. Potensi bawah laut itu menurutnya bisa di jadikan taman laut sekaligus halaman rumah, mengingat ombaknya yang tenang. Karena Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti juga pernah bermain badling di kawasan pantai ini.
“Semula menteri Susi itu menjadwalkan satu hari bermain badling di pantai ini, tetapi setelah ia menikmati akhirnya betah berlama-lama hingga tiga hari,” tuturnya.
Arifin juga menjelaskan, potensi bawah laut di Trenggalek dulunya memiliki terumbu karang yang bagus serta di huni banyak lobster. Namun karena benur daripada lobster itu sering diambil, sehingga timbullah kerusakan pada sebagian karang di pantai tersebut.
Sehingga tujuan kegiatan Satu Aksi Selamatkan Laut Indonesia ini harus pastikan bahwa aksi yang di lakukan hari ini akan berdampak sangat besar.
“Mari saling menjaga agar masyarakat dan wisatawan tidak membuang sampah di pantai maupun di laut, apalagi sampah plastik. Karena dipastikan sampah plastik membutuhkan waktu ratusan tahun agar bisa terurai kembali,” ujarnya
Ditambahkan Arifin, bayangkan bahwa sampah plastik terus bertambah dan kebiasaan mengkonsumsi sampah tetap berlanjut, maka di tahun 2030 bisa jadi hampir separuh lautan di dunia itu tertutupi oleh sampah plastik.
“Mari saling menjaga kelesarian alam kita, agar para wisatawan bisa betah menikmati alam Trenggalek. Dan mari ditunjukkan bahwa Trenggalek juga punya alam bawah laut yang tidak kalah dengan daerah lain,” pungkasnya. (*)