Peristiwa

Kebakaran Pasar Anom Baru Sumenep Diduga Ada Unsur Kesengajaan

SUMENEP, FaktualNews.co – Kebakaran hebat yang menghanguskan enam unit kios di lantai dasar Pasar Anom Baru blok A, Sumenep, Madura, Jawa Timur, Jumat (3/5/2019), menurut para pedagang karena tidak adanya Hidran.

“Saat kebakakan tahun 2013 dan 2017 kami sudah sampaikan kepada bupati, tolong Hidran itu disediakan di pasar anom, alat pemadam disediakan, kebakaran saat itu bukan kebakaran, itu dibakar, mengapa saya katakan demikian, karena pemerintah tidak menyiapkan alat tersebut, itu sama halnya membunuh diri sendiri,” teriak Herman Pratipto, salah seorang pemilik lapak aksesoris di pasar anom.

Saat itu, lanjut Herman, pemerintah daerah melalui Bupati sudah menyepakati untuk menyediakan alat Hidran, alat pemadam kebakaran. Namun menurutnya, saat kebakaran hari ini, di bangunan pasar baru tidak ada alat tersebut.

“Tadi memang ada satpam pegang alat pemadam, tapi tidak bisa mengoperasikan, karena tidak diajari, bahkan pasar yg notabeni bangunan baru ini, tidak juga dilengkapi Hidran, kita masih harus mendatangkan mobil damkar,” imbuhnya.

Bukan Konsleting Listrik

Sementara Sunarto, salah seorang pedagang lain memperkirakan, penyebab kebakaran Pasar Anom Baru di Desa Kolor, Kecamatan Kota Sumenep, itu bukan karena korsleting listrik. Sebab, api menyala setelah pemilik kios pulang.

“Kalau menurut saya bukan korsleting listrik, soalnya orangnya pulang sudah hidup sebentar hanya sebentar ditinggal pulang, pukul 4 dan sekitar pukul 5 diketahui dan terbakar,” terangnya.

Menurutnya, kebakaran tersebut terjadi sekitar pukul 17.00 Wib. Awalnya api menyala dari kios Sahabat yang berjualan sandal dan sepatu.

Setelah itu api dengan cepat melahap kios yang berada disampingnya satu persatu hingga mencapai lima kios, diantaranya menjual aksesoris berupa bunga dan kios yang berjualan plastik. Sementara satu kios paling utara dalam kondisi kosong.

“Api itu dari tengah rolling bentuk L, kemudian api menyambar diatasnya dan berasap tebal,” jelasnya.

Beruntung dalam peristiwa itu tidak ada korban jiwa, sebab semua pemilik toko telah pulang. “Sudah tutup semua,” tegas pria yang berjualan tepat disebelah timur lokasi kebakaran.

Pantauan di lokasi, dua mobil pemadam kebakaran yang diterjunkan menjinakkan api, tampak kesulitan karena sulitnya akses masuk. Hingga pukul 18.30 WIB, kedua damkar silih berganti berusaha memadamkan si jago merah.

Sumber lain di lokasi menyebutkan, dugaan sementara karena konsleting listrik. “Kemungkinan ya karena konsleting listrik, cuma kami tidak mau menduga duga, biar pihak berwenang saja yang menyampaikan,” imbuh pedagang lain yang enggan disebut namanya.

Hingga berita ini diturunkan, pihak pengelola pasar, hingga kepolisian setempat belum ada yang dapat dimintai keterangan awak media.