Dipastikan Molor, Realisasi SPP dan Seragam Gratis SMA/SMK di Jatim
MOJOKERTO, FaktualNews.co – Gubernur Khofifah Indar Parawansa menyebut program gratis Sumbangan Pembinaan Pendidikan (SPP) dan seragam bagi SMA/SMK tahun ajaran 2019-2020 masih menunggu hingga data by name by address dari sekolah suasta rampung.
Sehingga program yang diusung Pemprov Jawa Timur (Jatim) tersebut diperkirakan baru terealisasi bulan depan. Meski, seluruh lembaga SMA/SMK telah memulai hari pertama masuk sekolah Senin (15/7/2019).
Khofifah mengatakan, program yang diusung di tahun pertamanya memimpin Jatim ini tidak bisa dilaksanakan tepat di awal tahun ajaran baru ini.
Paling cepat, SPP gratis baru dapat terealisasi bulan depan. “SPP rek…mungkin Agustus ya,” ungkapnya saat mengunjungi PT Mega Surya Eratama, Desa Jasem, Kecamatan Ngoro, Senin (15/07/19).
Menurutnya, mundurnya realisasi SPP gratis itu lantaran masih dalam tahap pendataan. Sebab, hingga saat ini, pemprov masih menunggu data secara keseluruhan.
Lagi pula, peserta didik yang akan mendapatkan program SPP gratis tidak hanya SMA/SMK negeri saja, melainkan program SPP juga menyasar lembaga swasta.
”Kalau SPP itu kan by name by address. Yang (SMA/SMK) negeri semuanya sudah masuk, tapi yang swasta belum semua masuk. Jadi kita menunggu swasta masuk semua,” sebutnya.
Pihaknya berjanji segera merealisasikan program yang sudah dialokasikan di APBD Provinsi Jatim 2019 ini. Oleh karena itu, orang tua dan siswa diminta bersabar menunggu, meski pembelajaran sudah mulai berlangsung awal pekan ini.
Tak hanya itu, Mantan Menteri Sosial RI ini juga memperingatkan sekolah untuk tidak memungut iuran SPP kepada orang tua siswa. Pihaknya mengaku telah melayangkan imbauan tertulis melalui Dinas Pendidikan (Dispendik) Jatim.
”Saya sudah tanya Plt Dinas Pendidikan (Hudiyono), kita juga sudah menyurat, jangan sampai ada pemungutan SPP. Karena tetap akan diselesaikan pemprov, cuma (tinggal) datanya,” tegasnya.
Di samping itu, imbuh Khofifah, data siswa baru yang masuk saat ini juga belum bisa terkunci. Sebab, jumlah murid di lembaga SMA/SMK swasta tidak menutup kemungkinan masih bisa bertambah.
Mengingat, ada sejumlah lembaga yang masih membuka pendaftaran penerimaan peserta didik baru (PPDB) karena pagunya belum terpenuhi. ”Sampeyan bisa membayangkan, sampai seminggu ke depan sekolah swasta itu biasanya masih menerima siswa,” ungkapnya.
Tidak hanya itu, keterlambatan juga berpotensi terjadi pada distribusi seragam gratis. Sebab, sampai dengan saat ini, sekolah SMA/SMK belum mendapat kepastian terkait penyaluran dua setel seragam abu-abu putih dan pramuka itu.
Khofifah meminta untuk menanyakan langsung kepada Dispendik Jatim selaku Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang menangani program tersebut.
Untuk diketahui, tahun pelajaran baru ini, Pemprov Jatim mengalokasikan program pemberian seragam gratis bagi siswa baru jenjang SMA/SMK.
Proyeksinya, kurang lebih akan disalurkan kepada sebanyak 455 ribu siswa, yang mendapatkan jatah berupa dua setel kain dengan total alokasi berkisar Rp 132,5 miliar.