Seorang Pria di Mojokerto, Coba Bunuh Diri Panjat Tower
MOJOKERTO, FaktualNews.co – Aksi percobaan diri dilakukan pemuda di Dusun Sawur Kembang, Desa Kenanten, Kecamatan Puri, Kabupaten Mojokerto. Pria bernama Nur Muhammad (26) nekat menaiki tower seluler dengan tinggi 40 meter.
Kepala Dusun Sawur, Rubadi mengatakan, aksi percobaan bunuh diri Nur Muhammad baru diketahui di saat adzan Maghrib sekitar pukul 16.30 WIB, Kamis (14/11/19).
“Aksi itu diketahui warga saat melintas. Katanya ada suara orang sholawat dengan suara lantang, namun dari atas ketinggian. Nah setelah diamati, ternyata Nur berada di atas menara seluler, “ungkap Rubadi.
Sebelumnya diketahui berada diatas ketinggian, sebagian warga sempat melihat Nur ini masih berada di bawah tower dengan menunggu para pekerja tower di tengah sawah.
” Tadi kataya, saat berusaha naik tower itu sempat dilarang pekerja, Namun karena di anggap gila, akhirnya dibiarkan,” ujarnya.
Rubadi mengatakan, sebelum naik tower setinggi 40 meter, Nur Muhammad diketahui juga melakukan hal yang sama, yakni memanjat tower sutet yang lokasinya tidak jauh dari dusun setempat. Namun tak setinggi kali ini.
Keterangan yang diperoleh menyebutkan, Nur Muhammad memang memiliki kelainan jiwa sejak setahun yang lalu. Tak hanya kali ini saja, percobaan bunuh diri yang dilakukan, melainkan sudah beberapa kali.
Bahkan aksi nekat percobaan bunuh diri sudah dilakukannya sejak setahun yang lalu. Dia mencoba menabrakkan diri ke kereta api di wilayah Mojoanyar.
“Setahun terakhir dia tiba-tiba berubah begitu saja,” jelasnya.
Di lain sisi, kata Rubadi terdapat faktor lain yang membuat Nur Muhammad anak nomor dua dari pasangan Marudi (55) dan Khuswatin (50) ini menjadi seperti ini.
“Kalau menurut saya ya, ada faktor turun temurun dari keluarganya, tapi tidak tau juga, wong selama 25 lima tahun dia normal kok,” tuturnya.
Hanya saja, pada setahun terakhir dia berubah dengan menampakkan prilaku yang tidak normal dan juga sering berprilaku aneh.
Banyak yang mengira usai insiden percobaan bunuh diri dengan menubruknan diri di rel kereta api dia ini sudah sembuh, karena dia sempat mendapatkan perawatan intensif akibat kejadian tersebut. Teryata masih sama.
“Sejak saya mendapat laporan warga, saya langsung menghubungi Polsek setempat agar bisa mendapatkan titik terang. Entah ini bagaimana masih mencari solusi untuk membujuk Nur agar bisa turun,” paparnya.
Pantauan dilokasi, hingga pukul 20.20 WIB petugas kepolisian bersama warga masih berusaha membujuk Nur Muhammad agar segera turun dari atas menara seluler yang kini masih belum berfungsi.
Segala bentuk rayuan pun dilakukan petugas. Termasuk orang tua Nur yang berusaha merayu namun hal tersebut tak digubris.
Nur Muhammad terpantau masih berada di atas tower. Bahkan di atas tower dia sempat berdiri hingga berteriak dan melantunkan sholawat.
Setelah berusaha merayu berjam jam, sekiranya pada pukul 21.00 WIB, Nur Muhammad akhirnya berhasil dibujuk salah seorang rekanya. Dia dibujuk dengan akan diajak bermain ke Wilayah Trowulan. Dengan rasa takut dia pun akhirnya berhasil turun dan langsung dipulangkan ke rumah dengan didampingi kedua orang tua.