FaktualNews.co

Acara Petik Laut di Pelabuhan PPM Probolinggo, Diduga Diwarnai Pungli ke Pedagang

Peristiwa     Dibaca : 917 kali Penulis:
Acara Petik Laut di Pelabuhan PPM Probolinggo, Diduga Diwarnai Pungli ke Pedagang
Faktualnews/agus salam
Salah satu pedagang yangg berjualan di sisi barat PPM Probolinggo.

PROBOLINGGO, FaktualNews.co-Setelah sebelumnya Kota Probolinggo diguncang kasus penarikan dana di acara Probolinggo Tempo Doloe, persoalan serupa diduga terjadi di acara petik laut dan Festival Kapal Hias di Pelabuhan Perikanan Pantai Mayangan (PPM), Minggu (24/11/2019)

Diperoleh informasi, pedagang asongan yang berjualan di sana ditarik iuran Rp 25 ribu.

Tak hanya itu, warga yang masuk ke pelabuhan, selain harus membayar di pintu masuk, setelah di dalam dikenai uang parkir sebesar Rp5 ribu.

Karuan saja, informasi yang diunggah Ima Rusmini di grup Facebook (FB) Pusat Informasi mendapat reaksi dari sejumlah netizen.

Postingan yang diunggah Ima Rusmini sebagai berikut : Informasi seperti itu petik laut…di buat kesempatan dari para penarik karcis…kan di pintu masuk udah bayar,,,dak mandang nelayan atau pengunjung biasa…di dalam masih kenak karcis lagi…gak tanggung” 1sepeda 5000 yang saya kasihan lur.. pedagang asongan keliling yang untung nya gak seberapa?? masih juga di tarik biaya 25.000 dana.

Tak hanya asongan yang diduga ditarik iuran, PKL (Pedagang Kaki Lima) yang hendak berjualan di acara tersebut, juga diwajibkan membayar. Besarannya, sama dengan pedagang asongan.

Seperti yang diungkap Ketua Paguyuban Pedagang Kreatif Lapangan (P-PKL) Alifatruuhmah. “Ya, saya dapat WA dari mas Huda. Huda dapat WA dari pak Gogon. Disuruh sampaikan ke saya,” ujar Alif.

Dalam pesan singkat WA tersebut, Huda diminta oleh Gogon untuk
menyampaikan pesan WA-nya ke ketua PPKL.

Pesannya, ‘salamkan ke mas Alif kalau mau jualan di dalam pelabuhan pada acara petik laut sabtu dan minggu, biayanya Rp25 ribu. Daftar di Pos Pel arah BJBR. Suwun. barangkali minat, temui P Adi di Pos Pil ya’.

“Saya kirim WA-nya ke sampaian ya. anggota kami gak ada yang jualan. Enggak tahu, kalau tanpa sepengatahuan saya,” ujar Alif.

Saat dikonfirmasi ke sejumlah pedagang yang berjualan di sisi barat
PPPM, rata-rata mereka mengaku, tidak membayar. Seperti yang diungkap, Heri (63) pedagang asal Kelurahan Sukoharjo, Kecamatan kanigaran.

Bapak yang berjualan kacang tersebut mengaku, tidak tahu. “Katanya sih bayar. Kalau jualan di sini tidak bayar. Enggak tahu kalau berjualan di acara petik laut,” katanya.

Heri yang sudah berjualan sebelum ada PPM, berterus terang, saat acara tersebut tidak ditarik dana. Mengingat, pihaknya sudah ditarik iuran yang besarannya Rp 25 ribu setiap bulan.

Uang tersebut diserahkan ke paguyuban pelabuhan dan untuk biaya kebersihan. Ia tidak keberatan dengan iuran tersebut, karena selain bisa jualan, uang yang dimaksud akan kembali lagi ke penjual.

“Uang itu untuk biaya kerja bakti. Setiap minggu kita bersih-bersih.
Jadi tidak ada masalah, uangnya kembali ke kita. Jumlah anggota paguyuban pelabuhan sekitar 80 orang,” katanya.

Terpisah, Kepala UPT Pelabuhan Perilanan Pantai Mayangan (PPM), Yani, tidak banyak berkomentar menanggapi tarikan tersebut.

Melalui pesan singkat WA-nya, dikatakan karcis sebagaimana yang dipermasalahkan, bukan dari dirinya.

“Maaf pak. Karcis sebagaimana tersebut bukan dari kami. Kami menarik sesuai aturang yang ada, sebagai retribusi,” katanya singkat.

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Sutono Abdillah