Pendidikan

BPMTPK Sidoarjo Buat Video Pembelajaran Untuk SMK TKR

Bantu Guru di Era Industri 4.0

SIDOARJO, FaktualNews.co – Perkembangan teknologi di Era Industri 4.0 semakin pesat. Balai Pengembangan Media Telivisi Pendidikan dan Kebudayaan (BPMTPK) di Sidoarjo, mengajak para guru untuk memanfaatkan teknologi dalam kepengajaran.

Sejumlah tenaga kepengajaran dari berbagai sekolah dikumpulkan untuk mengikuti seminar penggunaan teknologi dalam kegiatan belajar mengajar. BPMTPK telah mengembangkan model video pembelajaran untuk siswa SMK khususnya jurusan Teknik Kendaraan Ringan (TKR) dan hasilnya dipaparkan dalam seminar yang diikuti para guru itu.

Kepala Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi Pendidikan dan Kebudayaan (Kapustekkom) Kemendikbud, Gogot Suarwoto mengatakan, media sosial memang sudah tidak asing lagi bagi masyarakat termasuk para pelajar.  Namun konten yang beredar di media sosial tidak sepenuhnya positif.

“Tahun 2017 lalu, Mentri Komunikasi dan Informasi merilis ada sekitar 800 ribu dari 150 ribu konten di media social adalah negative,” kata Gogot Suarwoto, Kamis (28/11/2019).

Dari keprihatinan itulah, BPMTPK berusaha untuk memerangi konten-konten negatif yang beredar di media sosial. Salah satu caranya adalah dengan menyebar konten positif, khususnya konten seputar dunia pendidikan.

Apalagi, lanjut Gogot, di era industry 4.0 ini guru tidak lagi menjadi satu-satunya sumber informasi. Banyak pelajar yang bisa mengakses informasi dengan menggunakan teknologi yang kian berkembang.

“Kita ingin membantu peran guru di kelas, yaitu dengan membuat konten pendidikan memanfaatkan teknologi yang ada,” terangnya.

Memang tidak seluruhnya guru yang mengajar di kelas mampu memproduksi konten pendidikan secara mandiri. Dari sekitar 28.000 guru yang di riset, hanya ada 46 persen guru yang bisa menggunakan teknologi.

“Itu belum kategori membuat konten, kalau membuat konten hanya ada sekitar 10 persen,” katanya.

Karena itulah, untuk menunjang proses pendidikan di Indonesia, BPMTPK terus berinovasi untuk mengembangkan konten pendidikan dengan sentuhan teknologi.

“Bukan berarti akan menggeser peran seorang guru. Karena peran guru sebagai pendidik tidak bisa digantikan, teknologi hanya membantu transfer informasi,” pungkasnya.