Sebelum Melompat ke Bengawan Solo, Pemuda Gresik yang Kesulitan Mendapat Pekerjaan Itu Mampir di Pesantren
GRESIK, FaktualNews.co – Sebelum mengakhiri hidupnya dengan melompat ke sungai Bengawan Solo di Jembatan Sembayat Kecamatan Manyar Kabupaten Gresik, Muhammad Fuad Thoifi Ihsan (22) warga Desa Abar-abir, Kecamatan Bungah Kabupaten Gresik dikabarkan mampir ke pondok pesantren ‘Raudatul Quran’ asuhan Ustadz Umar Faruk yang berada di desanya.
Tidak diperoleh informasi untuk keperluan apa korban mampir ke pondok pesantren itu. Yang jelas, ponselnya ditemukan di pondok tersebut dalam keadaan di-charge.
Kepala Desa Abar-abir, Farich, membenarkan kabar tersebut. “Ya benar ponselnya memang tertinggal di pondok dan posisinya dalam keadaan di-charge. Anak ini memang sering bermain di pondok karena sangat dekat dengan Ustadz yang ada di pondok tersebut,” ujar Farich.
Muhammad Fuad Thoifi Ihsan adalah anak kedua dari pasangan Zainul (sebelumnya disebut Zainri) dengan Ma’fiah. Fuad, panggilan korban, sudah satu setengah tahun tidak bekerja, sejak keluar dari pabrik mie di Gresik.
Menurut Zainul, memang sedang mengalami masalah pekerjaan. “Dia ingin kerja seperti teman-temannya,” ucap Zainul saat dimintai keterangan Kapolres Gresik di Mapolsek Bungah.
Sementara itu, tim dari BPBD Gresik, Polair Polres Gresik akan melanjutkan pencarian korban pada Senin (13/1/2020). “Hingga malam ini korban belum ditemukan. Pencarian kita hentikan dulu dan dilanjutkan besok pagi,” terang Zubaidi Firdaus, salah seorang tim relawan dari BPBD Gresik, Minggu (12/1/2020) tengah malam.