Polisi Sebar Ciri-ciri Otak Pelaku Penusukan di Krian Sidoarjo
SIDOARJO, FaktualNews.co – Hingga saat ini, Yudi Setiawan, warga Desa Keboharan, Kecamatan Krian, Sidoarjo, masih dalam pengejaran polisi. Pria dengan tato di lengan tangan kiri itu menjadi buronan polisi karena menjadi otak dalam kasus penusukan Salim Azhari (22) di Desa Keboharan, Kecamatan Krian, Sidoarjo.
“Dia masih terus dikejar petugas. Namanya juga sudah kami masukkan dalam daftar pencarian orang (DPO),” kata Kombes Pol Zain Dwi Nugroho, Kapolresta Sidoarjo, usai ungkap kasus di halaman Mapolresta Sidoarjo, Jumat (17/1/2020).
Menurut Zain, ada beberapa ciri khusus dari DPO ini. Tubuhnya kurus, dan dia punya tato di lengan kiri. Dia biasa dipanggil Iwan oleh teman-temannya.
“Kami mengimbau kepada yang bersangkutan agar segera menyerahkan diri. Kami juga mengimbau kepada masyarakat agar melapor ke kantor polisi terdekat apabila melihat pelaku,” terangnya.
Iwan berhasil kabur setelah peristiwa penusukan pada malam pergantian tahun itu terjadi. Sementara tiga pelaku lain, sudah ditangkap petugas Sat Reskrim Polresta Sidoarjo.
Mereka adalah Dimas, Candra, dan Asfan. Semuanya warga sekitar lokasi kejadian. Termasuk Iwan, pelaku utama dalam pengeroyokan ini juga warga setempat.
Salim Azhari (22), pemuda asal Desa Seritanjung, Kecamatan Tj Lubuk, Kabupaten Ogan Komering Ilir, Sumatra Selatan, tergeletak tak bernyawa di pinggir jalan depan warung kopi sebelah gapura Dusun Kanigoro, Desa Keboharan, Kecamatan Krian, Sidoarjo, Rabu (1/1/2020)
Hasil olah TKP, sebilah pisau ditemukan petugas Inafis Polresta Sidoarjo tidak jauh dari korban tergeletak.
Peristiwa berdarah ini bermula saat korban dan teman-temannya itu menggelar pesta miras di sebuah tempat kos pada malam perayaan tahun baru kemarin.
Meski sudah mabuk, para pemuda itu masih ingin tambah minum lagi. Saat itulah terjadi cekcok mulut diantara mereka. Para pelaku minta uang ke korban untuk beli minuman lagi, tapi tidak dikasih oleh Salim.
Dari situ terjadi pertengkaran. Para pelaku mengeroyok korban, termasuk ada yang menusuk korban hingga berdarah, kemudian mereka kabur.
Dalam kondisi berdarah itu, korban yang mengalami dua tusukan di bagian belakang tubuhnya itu sempat berjalan ke warung kopi di depan gapura untuk meminta tisu.