Mentan Bantah Kabar Pupuk Bersubsidi Langka
PASURUAN, FaktualNews.co – Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menampik kabar kelangkaan pupuk bersubsidi di beberapa daerah. Hal itu dia tegaskan saat menerima keluhan petani saat menghadiri panen raya di Kecamatan Nguling Kabupaten Pasuruan, Rabu (13/1/2020).
“Siapa yang bilang langka pupuk, orang belum dibagi kok bilang langka. Gimana caranya. Kalau udah dibagi, baru bilang langka. Ini baru mau dimulai baru bulan pertama mau dibagi kok sudah (bilang) langka. Memang saya dengar kabarnya seperti itu, ada kepanikan-kepanikan padahal jatah yang tersedia tak ada yang kurang,” ujar Mentan Syahrul, di sela kunjungannya ke Pasuruan.
Syahrul mengatakan, stok pupuk subsidi nasional mencukupi sesuai Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK). Jika benar-benar terjadi kelangkaan pupuk di suatu daerah, maka pemerintah akan melakukan intervensi.
“Secara materi sesuai dengan kebutuhan RDKK yang ada,” terangnya.
Syahrul menyatakan bingung keluhan petani atas kelangkaan pupuk. “Sementara ini baru mau dibagi. Itu aja. Ayo bagi dulu yang ada sekarang baru kita lihat. Kalau benar-benar ada kelangkaan, pemerintah siap intervensi. Heran saya kalau dibilang ada kelangkaan, belum apa-apa,” ujar Mentan.
Ia menyebut ada demonstrasi di satu daerah karena kelangkaan pupuk padahal belum dibagi. Syahrul menyatakan kelangkaan bisa terjadi bila ada oknum menginginkan jatah lebih atau berniat memainkan pupuk. “Kalau ada kelangkaan pupuk itu ada yang ingin lebih. Itu harus dilawan,” urainya.
Ditegaskan distribusi pupuk subsidi memang diatur secara ketat. Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK) menjadi syarat dan sarana bagi petani dalam memperoleh pupuk bersubsidi.
“Jangan buru-buru bilang langka. Kalau bilang langkah sebutkan desanya mana, wilayah mana. Kalau ada RDKK langsung dikasih sekarang,” pungkasnya.
Dalam kesempatan itu, Syahrul juga meminta para petani memanfaatkan asuransi tani. Ia juga berharap petani benar-benar mengoptimalkan Kredit Usaha Rakyat (KUR). Bahkan Mentan siap untuk membantu kalangan petani kalau terjadi permasalahan-permasalahan yang menyulitkan petani.