PROBOLINGGO, FaktualNews.co – Aulia Maharani, gadis yang meninggalkan rumah tanpa pamit, pada Selasa (25/2/2020) sekitar pukul 03.00 WIB kemarin, kini sudah kembali ke rumahnya. Siswi kelas IX SMPN 3 Kota Probolinggo tersebut, pulang ke kediaman orang tuanya di Jalan S Parman, Gang Pelita, Kelurahan Jati, Kecamatan Mayangan.
Pada Kamis (27/2/2020) pagi, Aulia bersama orang tuanya, Jenny Sulistiani (48) dijemput Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA), Polres Probolinggo Kota. Tak hanya itu, pihak sekolah, Dinas Sosial dan Dinas Pendidikan, juga didatangkan. Mereka dikumpulkan untuk dimintai keterangan seputar permasalahan yang dialami Aulia.
Hal tersebut diungkap Kanit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polresta IPDA Kumoro Seto, usai bertemu para pihak tersebut. Pihaknya akan memantau dan memonitoring perkembangan pendidikan ataupun pergaulan yang bersangkutan, baik di sekolah dan di rumah.
“Kami dari unit PPA akan memonitoring kegiatannya,” ujarnya ke sejumlah wartawan.
Ditanya mengapa Aulia meninggalkan rumah tanpa pamit, apakah karena di-bully oleh teman-teman di sekolahnya ? Kumoro menjawab, anak pertama dari tiga bersaudara terebut merasa tidak nyaman.
“Bukan dibuly. Tapi bergurau dengan teman-temannya. Masih dalam batas kewajaran. Hanya perasaan dia saja,” jawabnya.
Ipda Kumoro berharap, pihak sekolah memberi perhatian khusus kepada Aulia. Begitu juga dengan teman-teman kelas dan sekolahnya untuk menerima kembali kehadirannya.
“Adik Aulia, besok bersekolah lagi. Dia sudah tampak tenang. Kami berharap, pihak sekolah dan teman-temannya mau menerima dia,” harapnya.
Sementara itu, Aulia mengaku pulang atas keinginan atau kemauan sendiri. Selain kangen dengan ibu dan dua adiknya, ia tidak tahan dengan dinginnya udara malam.
Saat ditanya mengapa meninggalkan rumah, ia hanya tersenyum dan enggan menjawab. Aulia yang siang itu bersama adiknya, kemudian masuk ke ruangan PPA. Sebelum masuk ruangan, ia mengatakan meninggalkan rumah lewat pintu belakang dan berjalan kaki menuju Jalan Segara, rumah salah satu teman sekolahnya, yang orang tuanya akrab dengan ibunya.
Di sana ia menyelibkan atau memasukkan secarik kertas (Surat) di bawah pintu depan. Kemudian meninggalkan surat yang berisi pesan kepada ibunya. “Setelah itu saya pergi,” katanya.
Aulia kemudian menuju salah seorang temannya, anggota kelompok punk. Ia berterus terang diajak temannya tersebut bersama kelompoknya, namun hanya sebentar. Karena selalu ingat kepada orang tua dan adiknya serta tak tahan dingin, Aulia memutuskan pulang. “Saya pulang sendiri ke rumah,” tambahnya.
Kepala SMPN 3 Sumantri, membantah kepergian Aulia akibat di-bully teman-temannya. Menurutnya, siswinya tersebut bergaul dan bergurau seperti biasanya dan tak ada satupun yang mem-bully.
“Nggak ada yang membuli. Mungkin itu hanya perasaannya saja. Bercanda seperti biasa dengan teman-temannya. Aulia besok masuk sekolah lagi,” katanya singkat sebelum meninggalkan Mapolresta.
Sedang orang tua Aulia enggan menjawab pertanyaan wartawan. Bahkan, perempuan beranak tiga ini berusaha menutupi wajahnya dan berpaling saat kamera tertuju padanya. Jenny Sulistiani hanya mengatakan, kalau putrid sulungnya pulang dengan sendirinya.
“Pulang sendiri,” katanya singkat seraya buru-buru menuju kendaraan yang hendak mengantarnya pulang.