Sebelum Perahu Terbalik di Jombang, Serda Dadang Sempat Berkabar ke WAG
JOMBANG, FaktualNews.co-Hari kedua pasca-terbaliknya perahu di Sungai Brantas, Dusun Klaci, Desa Brodot, Kecamatan Bandar Kedungmulyo, Jombang menyisakan dua korban yang belum ditemukan.
Hingga saat ini tercatat ada dua korban selamat dan hari ini ditemukan lagi dua penumpang dalam kondisi tak bernyawa, Senin (2/3/2020). Total, 2 korban selamat, 2 korban tak bernyawa dan dua lagi masih belum ditemukan.
Dua korban tak bernyawa ini terdiri dari seorang anggota TNI, Serda Dadang Wicaksono, warga Dusun Sentanan, Desa Ngrombot, Kecamatan Patianrowo Kabupaten Nganjuk. Sehari-hari bertugas di Satuan Yonif Mekanis 521/DY Kediri.
Satu korban lagi yaitu juru kemudi perahu atas nama Surip (45) warga Dusun Klaci, Desa Brodot, Kecamatan Bandar Kedungmulyo, Kabupaten Jombang.
Menurut Supervisor Pusdalops BPBD Kabupaten Jombang, Stevy Maria kedua jenazah ditemukan dalam kondisi tak bernyawa oleh warga sekitar.
Untuk mengenali korban, tim penyelamat melakukan uji sidik jari. Hal ini dilakukan karena kondisi jenazah masih utuh.
“Dari hasil indentifikasi sidik jari oleh tim Dokpol, sudah sesuai, yakni atasnama Dadang dan Surip,” jelasnya, Senin (2/3/2020).
Sebelum wafat, Serda Dadang pamit pulang ke rumah orang tuanya di Dusun Sentanan, Ngronggot, Nganjuk.
Sekitar pukul 17.15 WIB, Serda Dadang sempat melaporkan ke whatsApp Group (WAG) Baja Taja Pull, dirinya telah sampai di rumah orang tuanya.
Sekitar pukul 22.00 WIB, Serda Dadang berpamitan kepada orang tuanya akan pergi menuju ke Jombang dan menggunakan jasa perahu penyeberangan.
Akan tetapi setelah sampai jarak sekitar 20 Meter dari tepi sungai tiba-tiba mesin mati karena sampah menyangkut di baling-baling perahu.
Dadang dan penumpang lainnya panik, akhirnya melompat ke sungai untuk menyelamatkan diri.
“Lokasi penemuan pertama yaitu di barat sungai Brantas. Masuk wilayah Jatikalen, Kabupaten Nganjuk. Lokasi kedua di sisi timur sungai Brantas. Sekitar 8 KM dari TKP,” tambahnya.
Selanjutnya, tim pencari masih akan fokus pada radius 16 KM untuk mencari dua korban lainnya atas nama Anista dan Lutvy.
Tim pencari ini terdiri dari dari Basarnas, Pusdalops BPBD Jombang, TNI-Polri, dan relawan. “Penyisiran masih dilakukan dengan empat perahu,” tandasnya.