Ratusan Pasang Warga Trenggalek, Nikah Massal
TRENGGALEK, FaktualNews.co – Sebanyak 258 pasangan mempelai berasal dari Kecamatan Dongko, Kabupaten Trenggalek dinikahkan Bupati Trenggalek, dengan sebutan pernikahan Bupati Ngunduh Mantu.
Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin menjelaskan, sebutan Bupati Ngunduh Mantu adalah salah satu cara Pemerintah memberi layanan dasar bagi warganya.
Menurutnya, pasangan mempelai yang dinikahkan tersebut berasal dari Kecamatan Dongko Trenggalek. Sesuai rincian dari Desa Pandean ada 7 pasang mempelai.
Sedangkan Desa Cakol ada 11 pasang, Desa Ngerdani 41, Desa Dalam Wates 30, Siki 27, Petung 11, Dongko 4, Pringapus 50, Watuagung 18 dan Desa Sumberbening ada 4 pasang mempelai.
“Mereka yang sudah menikah berpuluh-puluh tahun, tapi belum tercatat. Mulai hari ini, mereka punya hak-hak dasar kependudukan,” ungkapnya, Minggu (8/3/2020) usai acara.
Menurut Arifin, para mempelai yang kebanyakan sudah bercucu tersebut tidak hanya mendapatkan surat nikah. Namun mereka juga mendapat akta kelahiran anak dan dokumen kependudukan lain.
“Dalam hal ini tentunya kita harus mengakui setiap warga negara sebagai warga negara. Sekarang ini banyak anak-anak yang tidak mempunyai kartu identitas. Karena bapak dan ibunya saat menikah belum menerima buku nikah,” terangnya.
Padahal, lanjut Arifin, umur mereka ada yang sudah berusia 60 tahun. Bahkan ada juga yang berusia 75 tahun.
“Yang kita nikahkan ini ada yang sudah punya cucu, tetapi pernikahannya belum tercatat. Bila pernikahannya belum tercatat dan anak-anaknya juga belum tercatat, tentu saja belum mendapatkan hak-haknya,” jelasnya.
Ditambahkan Arifin, Ngunduh Mantu ini dalam rangka bagaimana memberikan hak-hak kepada masyarakat. Karena pelaksanaan prosesi Ngunduh Mantu yang sebelumnya juga sudah diawali dengan isbat nikah.
