TULUNGAGUNG, FaktualNews.co – Sesuai rilis resmi Satgas Penanggulangan Covid-19 yang dikeluarkan pada Sabtu (11/04/2020) sore tentang kabar adanya salah satu dokter di Tulungagung yang terpapar Covid-29, Satgas mengimbau kepada masyarakat yang merasa melakukan kontak langsung dengan dokter yang dimaksud untuk segera memeriksakan diri.
Dokter yang disebut-sebut dalam pesan yang beredar di medso dan dibernarkan oleh Satgas Penanggulangan Covid-19 itu adalah dr. Jasin Jachya.
“Oleh karena itu, kami tetap menghimbau kepada seluruh warga masyarakat atau pasien yang telah melakukan kontak langsung atau kontak dekat dengan dr. Jasin sebelum yang bersangkutan menjalani isolasi, untuk melakukan pemeriksaan,” terang, Pelaksana Harian Bidang Kesehatan Satuan Gugus Tugas Penanggulangan Covid-19 Tulungagung, Supriyanto Dharmorejdo, Sabtu (11/04/2020).
Dia menyatakan, bagi pasien yang merasa kontak dengan dr. Jasin pada periode tanggal 23 – 30 Maret 2020, baik dalam kondisi ada keluhan maupun tidak ada keluhan, agar segera memeriksakan diri.
“Sebaiknya melakukan pemeriksaan di fasilitas Kesehatan khusus Covid-19 yang telah di sediakan oleh pemerintah Kabupaten Tulungagung,” terangnya.
Beberapa Puskesmas yang disediakan yaitu, Puskesmas Beji Kecamatan Boyolangu, Puskesmas Bangun Jaya Kecamatan Pakel, dan Puskesmas Kalidawir Kecamatan Kalidawir. Untuk dilakukan tes dan surveillance (pengawasan dan pemantauan).
“Masyarakat diharap tetap tenang dan tidak perlu panik karena tim Gugus Tugas Penanggulangan Covid-19 Kabupaten Tulungagung telah siap menangani dan juga sudah melakukan mitigasi resiko terhadap seluruh keadaan dan kemungkinan yang terjadi,” jelasnya.
Strategi atau langkah melakukan screening demikian ini, merupakan prosedur standard yang selalu dilakukan oleh pihak RSUD dr. Iskak Tulungagung dalam upaya melindungi pasien lain dan juga untuk melindungi seluruh karyawan serta masyarakat yang berkunjung ke rumah sakit tatkala terjadi wabah maupun pandemik seperti sekarang ini.
“Pesan kami, jangan lupa untuk selalu waspada dengan membiasakan cuci tangan teknik enam langkah dengan sabun atau hand sanitizer selepas melakukan kegiatan apapun. Tidak mengusap wajah sebelum mencuci tangan, pakailah masker baik yang sehat maupun sakit, menerapkan etika batuk atau bersin yang benar, taat skema menjaga jarak fisik (physical distancing), menjaga jarak sosial (social distancing),” jelasnya.
Pihaknya pun berharap kepada masyarakat untuk lebih bijaksana dalam menyikapi berita yang beredar di media sosial. Tidak mudah terprovokasi, dan tidak mudah menyebar berita yang belum terverifikasi kebenarannya.
“Saring sebelum sharing. Saring sebelum ikut menyebarkannya. Hal ini penting agar informasi dan konten apapun yang kita sebar, tidak justru memicu kepanikan di tengah masyarakat,” pungkasnya.