Pandemi Virus Corona, Jasa Pengiriman Barang di Tulungagung Alami Kenaikan
TULUNGAGUNG, FaktualNews.co – Selama masa pandemi virus corona, jasa pengiriman barang di Tulungagung justru mengalani kenaikan jumlah pengiriman barang.
Namun demikian, pengiriman menuju luar negeri dilakukan pembatasan. Bahkan, beberapa jasa pengiriman barang yang ada di Tulungagung, menolak beberapa pengiriman ke keluar negeri.
Pimpinan Kantor Pos Indonesia Cabang Tulungagung Yanuar Pribadi Utomo menjelaskan, pengiriman barang secara nasional pada bulan maret saja pihaknya mengalami peningkatan sebanyak 35 persen dibanding hari biasa.
Pihaknya menduga, kenaikan terjadi lantaran pemerintah membatasi ruang gerak masyarakat sehingga membuat daya beli masyarakat secara daring menjadi meningkat.
Meski demikian, pihaknya membatasi pengiriman keluar negeri. Sehingga ada beberapa negara yang untuk pelayanan pengiriman harus di tutup.
“Kalau di Italia hanya dibeberapa daerah saja. Di Amerika, Kuba, daerah timur tengah hanya Libanon, dan Syiria. Di Asia hanya Korea Utara dan di ASEAN ada Malaysia, Brunai Darussalam dan Thailand. Jadi kalau ada masyarakat ingin mengirim barang ke wilayah tersebut kami tolak. ” jelas Yanuar, Rabu (14/04/2020).
Selain itu, sesuai aturan yang telah ditetapkan, beberapa barang juga tak boleh dikirim ke luar negeri. Pasalnya pemerintah memberikan kebijakan untuk tidak menerima pengiriman barang-barang tertentu.
“Adapun beberapa barang yang tidak diperbolehkan untuk pengiriman di luar negeri sperti masker, hand sanitizer dan obat herbal jenis apapun,” jabarnya.
Sedangkan untuk pengiriman barang-barang jenis apapun di dalam negeri masih di perbolehkan. Hanya saja pengiriman sedikit terhambat lantaran banyak wilayah di Indonesia yang menjadi zona merah akibat pandemi Covid-19.
“Kayak yang kemarin pas mengirim ke Jakarta agak terhambat karena kebijakan PSBB yang diterapkan disana,” terangnya.
Berbeda dengan Pos Indonesia, Coordinator J&T Express M. Rama menjelaskan pihaknya tak menerima kiriman barang keluar negeri. Pasalnya, sejak terjadinya pandemi Covid-19, pihaknya sudah tak melayani jasa pengiriman maupun menerima barang kiriman dari luar negeri.
Lebih lanjut, Rama mengaku pihaknya juga membatasi kiriman barang dalam negeri.
“Seperti halnya makanan yang mudah basi, mudah pecah, serta dokumen atau barang yang bersifat urgen tak bisa mereka layani. Pasalnya, barang-barang tersebut membutuhkan pelayanan pengiriman yang cepat,” jelas Rama.
Sedangkan akibat pandemi Covid-19 pihaknya merasa terhambat dalam hal pengiriman akibat regulasi yang diterapkan di tiap-tiap daerah.
“Kendala kami cuma pengiriman. Jadi pengirimannya terhambat. Untuk itu barang-barang tertentu yang menbutuhkan pelayanan pengiriman yang cepat tak bisa kami layani,” pungkasnya.