FaktualNews.co

Mobilitas Warga Mulai Tinggi, Walikota Kediri Ingatkan Tetap di Rumah

Kesehatan     Dibaca : 787 kali Penulis:
Mobilitas Warga Mulai Tinggi, Walikota Kediri Ingatkan Tetap di Rumah
Faktualnews.co/ubaidhillah
Walikota Kediri Abu Bakar

KEDIRI, FaktualNews.co – Mobilitas warga Kota Kediri mulai tinggi selama masa tanggap darurat Covid-19, padahal masa siaga covid belum berakhir.

Menanggapi hal tersebut, Walikota Kediri Abdullah Abu Bakar kembali mengingatkan masyarakat untuk tetap tinggal di rumah selama masa Tanggap Darurat Covid-19, hal itu dilakukan untuk meminimalisir penyebaran virus covid-19.

“Saya melihat beberapa hari ini kondisi di Kota Kediri kembali ramai dan dinilai masyarakat mulai menggampangkan terkait anjuran pemerintah,” kata Abu Bakar dalam sebuah story instagramnya, Rabu (22/4/2020).

Jika mobilitas warga tetap ramai seperti Hari-hari biasa, bukan tidak mungkin Pembatasan Sosial Sekala Besar (PSBB) juga dilakukan di Kota Kediri, karena PSBB dinilai dapat menghentikan aktivitas luar rumah untuk warga.

“Jadi saya tidak bermaksud menakut-nakuti, tapi kalau kita lihat Kementrian Kesehatan RI telah menyetujui Pembatasan Sosial Berskala Sosial (PSBB) di Surabaya, Sidoarjo dan Gresik. Oleh karena itu jika diberlakukan PSBB semua kegiatan pasti akan berhenti,” katanya.

Menrut Abu pihaknya berupaya untuk tidak melaksanakan PSBB, hal itu jika masyarakat di wilayahnya mau mentaati anjuran dari pemerintah untuk melakukan sosial distancing dan physical distancing.

“Saya mengupayakan Kota Kediri untuk tidak PSBB. Sehingga saya kembali menghimbau kepada masyarakat untuk lebih memperhatikan lagi anjuran-anjuran dari pemerintah untuk dipatuhi,” kata Mas Abu.

Abu menambahkan, anjuran serta imbauan tersebut dilakukan semata-mata untuk memutus mata rantai Covid-19 tidak ada kepentingan lainnya.

“Saya tahu semua mulai bosan, saya juga bosan, anak-anak juga mulai bosan. Tapi semua ini perlu kita lakukan bersama-sama untuk kebaikan kita bersama untuk memutus mata rantai Covid-19.

Jadi, semua surat edaran yang saya keluarkan masih berlaku, baik itu beribadah, di rumah saja lalu terkait dengan buka tutupnya cafe, kedai kopi hingga pembelian makanan sebaiknya dibungkus saja.

Jadi sekali lagi saya mohon kepada masyarakat semua agar berpikir dewasa dan menaati terkait anjuran yang diberlakukan oleh pemerintah,” imbuhnya.

Untuk diketahui, katanya, Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) adalah istilah kekarantinaan kesehatan di Indonesia yang didefinisikan sebagai pembatasan kegiatan tertentu penduduk dalam suatu wilayah yang diduga terinfeksi penyakit dan atau terkontaminasi sedemikian rupa untuk mencegah kemungkinan penyebaran penyakit atau kontaminasi.

PSBB merupakan salah satu jenis penyelenggaraan kekarantinaan kesehatan di wilayah, selain karantina rumah, karantina rumah sakit, dan karantina wilayah.

Tujuan PSBB yaitu mencegah meluasnya penyebaran penyakit kedaruratan kesehatan masyarakat (KKM) yang sedang terjadi antarorang di suatu wilayah tertentu.

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Sutono Abdillah