JEMBER, FaktualNews.co – Dinas perdagangan (Disperindag) Provinsi Jawa Timur menyiapkan Pasar Jejaring dengan menggandeng ojek online (Ojol) Gojek di Jember. Hal ini bertujuan agar roda perkonomian di sektor perdagangan tradisional tetap berjalan dalam agenda pencegahan persebaran Covid-19.
Kepala Bakorwil V Jember, Tjahjo Widodo mengatakan, secara teknis pedagang pasar masih tetap berjualan secara offline. Hanya saja, kerumunan orang akan berkurang dengan keterlibatan Ojol sebagai pihak ketiga sebagai pengambil dan pengantar pesanan.
“Kan kalau berkumpul di pasar pada umumnya dapat membahayakan, dan malah menyebarkan Covid-19 ini. Juga agar tidak menjadi kerumunan masyarakat. Lah saat ini pasar kita ini masih ramai bahkan tidak pakai masker juga,” kata Tjahjo saat dikonfirmasi di kantornya Jalan Kalimantan, Rabu (6/5/2020).
Komunikasi mengenai aplikasi Pasar Jejaring ini, lanjut Tjahjo, sudah dilakukan dengan pemilik aplikasi online Gojek, lewat pilihan fasilitasnya Go-Shop.
“Kemarin kita sudah koordinasi dengan Gojek, dan memang punya program Go-Shop untuk di Jember sebagai pilot project-nya. Jadi masyarakat mau belanja ke pasar cukup lewat online,” ujarnya.
“Keuntungan lainnya teman-teman Gojek yang tidak boleh membonceng penumpang (karena aturan social distancing) bisa tetap bekerja dengan belanja di pasar Go-Shop itu,” ulasnya.
Terkait program Pemkab Jember dengan menyiapkan situs web untuk dapat berbelanja di pasar-pasar tradisional juga secara online dan diantar oleh ojek pangkalan yang ada di pasar, kata Tjahjo, Pasar Jejaring ini adalah aplikasi pendukungnya.
“Program ini mendukung programnya kabupaten. Kan sudah ada program yang namanya pasar online juga, pedagangnya juga (sudah di data) siap untuk belanja online tapi dengan ojek (pangkalan) itu kita dukung,” katanya.
“Nantinya kita padukan, dan kita (Bakorwil Jember) sudah berkoordinasi dengan bupati. Kita data pedagang yang ada, kemudian untuk biayanya (belanja online ini), sekitar Rp 8 ribu sampai Rp 15 ribu,” sambungnya.
Untuk subsidi anggaran dari pemerintah provinsi terkait penerapan aplikasi Pasar Jejaring diakui oleh Tjahjo belum bisa dialokasikan. “Tapi dengan pola (sistem aplikasi) Gojek yang sudah ada, mungkin bisa lebih murah, terkait Ongkir-nya (ongkos kirim) ini,” katanya.
Tjahyo menegaskan, kerja sama itu tidak terbatas pada Gojek saja. Pihaknya terus berkomunikasi dengan semua pihak dan membuka peluang kerja sama agar perekonomian tetap bergerak saat Covid-19.