Covid-19, Bupati Trenggalek Apresiasi Pembiayaan Inovatif di Sebuah Desa
TRENGGALEK,FaktualNews.co-Bupati Trenggalek mengapresiasi gerak cepat Desa Sukowetan, Kecamatan Karangan yang sudah melakukan pembiayaan inovatif dalam menangani dampak sosial ekonomi akibat pandemi wabah Covid-19.
Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin mengatakan, pembiayaan inovatif seperti Desa Sukowetan diharapkan bisa dilakukan desa-desa lain di Kabupaten Trenggalek.
“Pembiayaan inovatif ini digunakan khusus untuk membantu masyarakat miskin terdampak sosial ekonomi dan belum tercover bantuan dari pemerintah,” ungkapnya, Kamis (7/6/2020).
Menurut Arifin, di desa tersebut yang sudah tercover BLT dari Kemensos dan juga di luar BLT dari Pemerintah Provinsi sedikitnya sudah 52 persen KK.
“Menariknya di Desa Sukowetan, sumber dana tidak hanya program bantuan sosial rutin. Seperti PKH, BPNT, KPE dan Baznas, tetapi di desa ini juga ada Unit Pengumpul Zakat (UPZ) di tingkat desa,” terangnya.
Tidak hanya itu, lanjut Arifin, ada yang lebih menarik lagi Desa Sukowetan memiliki BUMDes yang CSR nya juga digunakan membantu pembiayaan tanggap darurat covid-19.
“Jadi bayangkan desa punya UPZ, kemudian punya BUMDes yang sebagian keuntungannya itu dicatatkan sebagai CSR dan digunakan untuk penanganan Covid-19,” jelasnya.
Disampaikan Arifin, dengan demikian artinya Kabupaten Trenggalek telah mengikuti arahan dari Presiden Jokowi. Mulai dari Pemkab sampai ke tingkat Pemerintah Desa dalam hal penanganan covid-19.
Arahan tersebut, seperti mengenai transparansi, adanya layanan pengaduan, hingga di tingkat desa dan juga adanya daya kreatif dari Pemkab maupun Pemdes untuk mencari sumber pendanaan. Jika mendapati masyarakat miskin yang belum tersentuh bantuan.
“Presiden RI mengharapkan adanya daya kreatif dari Pemerintah Kabupaten dan juga Desa untuk mencari sumber-sumber pendanaan lain, jika masih ada warga yang benar-benar miskin tetapi belum tercover oleh semua bansos Pusat, Provinsi, maupun Pemkab,” tuturnya.
Lebih lanjut Arifin menjelaskan, pembiayaan inovatif ini juga bisa dimanfaatkan untuk mengantisipasi beberapa permasalahan. Seperti jika menjumpai kendala saat proses verifikasi data.
Pihaknya juga mengucapkan terimakasih kepada Kades Sukowetan yang sudah melakukan antisipasi, tatkala ada beberapa data yang diusulkan ke Pusdatin kemudian NIK nya invalid atau ada masyarakat yang belum mendapatkan NIK.
Sehingga ketika diburu waktu sebenarnya mereka miskin, tapi KTP belum sempat terdaftar sebagai penduduk maka sementara di cover dulu lewat sumber-sumber pendanaan yang lain.
“Hal ini hendaknya bisa dicontoh juga desa-desa yang lain. Jadi ada inovatif financing atau pembiayaan inovatif untuk penanganan dampak covid ini. Kami juga berterimakasih kepada masyarakat yang telah peduli dan berkontribusi,” imbuhnya.
Kepala Desa Sukowetan Sururi mengatakan, Pemdes Sukowetan telah berusaha maksimal dalam melakukan penanganan dampak Covid-19.
“Dari UPZ Desa Sukowetan dan donasi lain yang terkumpul saat ini bisa membantu sedikitnya 43 KK dengan nilai minimal 250 ribu per KK. Dan masih ada dana sekitar 8 juta dari CSR dan dari Bumdes kami,” pungkasnya.