Tunggu Perbaikan, BBJN Buatkan Jembatan Bailey di Kedungasem Kota Probolinggo
PROBOLINGGO, FaktualNews.co – Jembatan Kedungasem, yang sempat tidak bisa dilewati beberapa hari lantaran rusak, kini sudah bisa dilalui. Meski begitu, tidak seluruh jenis kendaraan yang bisa lewat, hanya kendaraan yang bertonase maksimal 5 ton. Sedang kendaraan yang bobotnya atau beratnya di atas 5 ton, tidak diizinkan melintas.
Hal itu diungkap Rudi Napitupulu, Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Balai Besar Jalan Nasional Pasuruan Probolinggo, Kamis (14/5/2020) siang. Disebutkan, kendaraan yang bisa melintas di atas jembatan bailey (darurat) diantaranya, kendaraan pribadi, MPV, Pikep dan colt diesel. Sedang Bus, truk besar (Fuso), Trailler, Tronton dan dump truk, dilarang.
Kendaraan besar dan berat seperti itu disarankan, tetap lewat di jalan alternatif yang sudah ditentukan sebelumnya oleh Satlantas dan Dishub setempat. Jika tetap memaksa, maka akan dihalau oleh petugas penjaga jembatan.
“Yang dimaksud 5 ton itu, kendaraan yang tumpuan atau tekanan salah satu rodanya, 5 ton. Kalau rodanya dua, depan dan belakang, maka tekanan beratnya dibagi dua. Yakni, 2,5 ton,” jelasnya.
Kendaraan yang melintas di jembatan itu, tidak bisa bersamaan, baik dari arah selatan dan utara. Mereka harus bejalan bergantian, mengingat lebar jembatan hanya 4 meter, sedang panjangnya 30 meter.
“Lebar jembatan atas 4 meter. Jadi nanti buka-tutup, bergantian. Sementara lebar jembatan bawah 5,5 meter,” tambahnya.
Karenanya, jembatan tersebut akan dijaga petugas, baik di sisi selatan atau utara. Petugas itu nantinya akan mengatur arus lalu lintas, sehingga tidak semrawut dan tidak rebutan. Jika kendaraan dari selatan yang lewat di jembatan, maka kendaraan dari utara, diberhentikan.
“Kami memanfaatkan warga sini untuk petugasnya. Nanti kami pasang portal,” ujarnya
Dijelaskan, jembatan darurat tersebut akan dipakai hingga jembatan lama yang rusak, diperbaiki. Rudi tidak tahu, apakah jembatan lama yang dinding penyangganya ambrol tersebut, akan diperbaiki tahun ini atau tahun depan.
“Mudah-mudahan diperbaiki tahun ini. Tapi belum bias dipastikan. Atasan kami masih ke Jakarta. Ya, lobi soal jembatan ini agar bisa diperbaiki tahun ini,” tandasnya.
Hasil pantauan, jembatan baru tersebut lebih tinggi dari jembatan lama, karena dipasang di atasnya. Akibatnya, jalan ikut ditinggikan baik sisi selatan dan utara. Khusus sisi utara, ada 2 jalan menuju pasar kelurahan yang jalannya menjadi tinggi. Sehingga tidak bisa dilewati lantaran tinggi dan agregat yang dipasang, tidak dipadatkan, alias dibiarkan begitu saja.
“Yang ke pasar tidak bisa lewat di sana. Terlalu tinggi, takut jatuh. Terpaksa warga yang ke pasar lewat jalan di utara warung saya,” ujar perempuan yang jualan kopi dan makanan tersebut.
Baca Jugastrong> :
– Ambrol, Jembatan di Probolinggo Akan Diganti Jembatan Darurat Bailey
– Tunggu Tim PJ2N, Jembatan Penghubung Probolinggo-Lumajang Ambrol Belum Dianalisa