PROBOLINGGO, FaktualNews.co – Pasar ternak yang sempat tutup selama pandemi Covid-19, akan segera dibuka. Jika tidak ada aral melintang, pasar sapi yang berlokasi di Kelurahan Jrebeng Kidul, Kecamatan Wonoasih, Kota Probolinggo itu, akan dibuka awal Juli 2020.
Rencana tersebut disampaikan kepala Dinas Perikanan, Katahanan Pangan dan Perikanan (Dipertahankan), Sudiman, Kamis (25/6/2020) pukul 18.30 WIB. Meski belum bisa dipastikan, namun pihaknya kini sudah mempersiapkan segala sesuatunya yang berhubungan dengan protokol kesehatan.
Termasuk penambahan personel penjagaan, agar pasar bisa tertib dan seluruh warga yyang masuk ke lokasi pasar, tunduk dan patuh terhadap protocol kesehatan. Seperti cuci tangan dan semprot tubuh serta menggunakan masker sebelum masuk pasar.
“Kami perketat. Untuk menghindari segala kemungkinan terburuk,” katanya
Selain itu, pihaknya akan memasang pemberitahuan pembukaan berupa spanduk atau banner yang dipasang di sekitar pasar. Sudiman juga akan bersurat ke paguyuban pedagang sapi, yang isinya pemberitahuan pembukaan. Dan aturan-aturan yang akan diterapkan di pasar sapi.
“Dalam waktu dekat kami pasang pemberitahuannya. Kami juga akan menyurati paguyuban,” tandasnya.
Selain itu, pihaknya tidak ingin ada pedagang dan pembeli, bahkan petugas yang terpapar virus corona. Tak hanya itu, Dipertahankan juga akan menerapkan pembatasan pengunjung untuk menghindari gerombolan atau penumpukan pengunjung.
“Jaga jarak tetap kami lakukan. Pengunjung yang masuk pasar, kami batasi,” ujarnya.
Sudiman yakin, pengunjung pasar tidak membludak seperti sebelumnya. Mengingat, pasar sapi di setiap Kota dan Kabupaten sudah ada yang dibuka. Sehingga pedagang dan pembeli sapi tidak lagi konsentrasi ke pasar sapi Kota Probolinggo.
“Mereka akan datang ke pasar di daerahnya masing-masing. Karena sebagian sudah ada yang buka,” tambahnya.
Dimungkinkan, pembukaan pasar pada Selasa di minggu pertama Juli. Mengingat, pasar sapi dibuka dua kali dalam seminggu yakni, Selasa dan Sabtu. Sudiman berharap, dalam perjalanan tidak ada pedagang, pembeli dan petugas yang terpapar covid 19. Sehingga berdampak ditutupnya pasar. Mudah-mudahan tidak terjadi dan pasar terus dibuka,” sambungnya.
Jika tidak ada permasalahan, pihaknya akan menambah jadwal operasi pasar yang awalnya 2 kali satu minggu ditambah menjadi 3 kali dalam seminggu. Rencama tersebut sesuai dengan permintaan paguyuban pedagang pasar beberapa bulan yang lalu.
“Tapi rencana ini tidak dilakukan dalam waktu dekat. Ya, setelah kondisi normal,” pungkasnya.