FaktualNews.co

Islamberg, Komunitas Muslim yang Didirikan Penganut Sufi di New York

Religi     Dibaca : 834 kali Penulis:
Islamberg, Komunitas Muslim yang Didirikan Penganut Sufi di New York
FaktualNews.co/Istimewa
Seorang perempuan warga Islamberg sedang berdoa. (DW)

NEW YORK, FaktualNews.co – Sebuah desa kecil sekitar 190 km dari New York menampung migran muslim dan menamakan diri “Islamberg.” Suasana desa berpenduduk sekitar 40 keluarga yang asri dan nyaman terkesan kontras dengan tudingan miring yang dilayangkan kelompok kanan AS. Islamberg dianggap sebagai sarang terorisme.

Adalah pengikut tokoh Sufi asal Pakistan, Syeikh Mubarik Gilani, yang membangun pemukiman muslim di New York. Penduduknya kebanyakan adalah generasi kedua atau ketiga pendatang Afro-Amerika. Kendati banyak yang bekerja di luar kota, penduduk Islamberg cendrung tertutup. Satu-satunya kontak dengan dunia luar adalah lewat klub olahraga lokal.

Islamberg terletak agak terpencil di tepi gunung Catskill. Satu-satunya akses ke dunia luar adalah sebuah jalan sempit berbatu. Sebuah supermarket kecil memasok bahan pangan dan kebutuhan pokok untuk penduduk lokal. Hingga baru-baru ini semua warga terbiasa membiarkan pintu rumah terbuka saat berpergian.

Belakangan Islamberg sering menjadi sasaran ujaran kebencian kelompok kanan AS. Blog Freedom Daily misalnya pernah mengklaim sebuah penggerebekan di Islamberg atas perintah Presiden Donald Trump mengungkap “mimpi buruk paling parah buat Amerika,” yakni kamp pelatihan Jihad buat teroris. Tudingan tersebut kemudian dibantah oleh berbagai media besar.

Serangan terhadap Islamberg tidak sebatas ujaran kebencian. Tidak lama setelah geng motor “American Bikers Against Jihad” menyambangi Islamberg, seorang penduduk Tenessee ditangkap karena menyerukan pembakaran mesjid di Islamberg. Walikota Islamberg, Rashid Clark, menganggap kabar palsu dan ujaran kebencian terhadap desanya sebagai ancaman terbesar.

Kepolisian setempat juga menepis tudingan tersebut. “Penduduk di sini adalah warga negara AS. Mereka telah hidup di sini sejak lebih dari 30 tahun. Mereka membangun komunitas dan menjalin kontak dengan dunia luar. Di sini tidak pernah ada masalah,” kata James Barnes dari Biro Investigasi Kriminal Kepolisian New York.

Tudingan miring terhadap Islamberg antara lain terkait keberadaan organisasi Muslims of America (MoA) yang bermarkas di sana. Menurut pemerintah AS MoA adalah pecahan dari kelompok kriminal “Jemaat al-Fuqra” yang aktif pada dekade 1980an. “Kalau kami melatih teroris sejak 30 tahun,” kata Ketua MoA Hussein Adams, “kenapa sampai sekarang belum ada serangan?”

Tudingan miring tersebut membuat frustasi penduduk Islamberg. “Mereka tidak mengganggu siapapun,” kata Sally Zegers, Editor harian lokal Hancock Herald kepada Associated Press.

Hingga kini gelombang kebencian terhadap Islamberg belum mereda. Tahirah Clark yang bekerja sebagai pengacara hanya bisa berdoa sembari berharap segalanya akan berakhir. Namun hingga saat ini penduduk Islamberg harus membiasakan diri terhadap celotehan pedas kelompok konservatif kanan.

 

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Muhammad Sholeh
Sumber
DW Indonesia