FaktualNews.co

Hasil Observasi Bumi

Kualitas Udara di Seluruh Dunia Membaik Selama Covid-19

Lingkungan Hidup     Dibaca : 864 kali Penulis:
Kualitas Udara di Seluruh Dunia Membaik Selama Covid-19
FaktualNews.co/Istimewa
Ilustrasi. (tmj4.com)

SURABAYA, FaktualNews.co – Tiga badan antariksa di dunia bekerja sama membuat peta interaktif yang menampilkan perubahan-perubahan yang diciptakan pandemi COVID-19 di seluruh dunia.

National Geographic Indonesia melansir, COVID-19 Earth Observation Dashboard diciptakan oleh NASA, ESA (European Space Agency), dan JAXA (Japan Aerospace Exploration Agency) itu untuk menganalisis perubahan terbaru pada kualitas udara, air, iklim, aktivitas ekonomi, dan agrikultur.

Menggunakan data yang dikumpulkan dari satelit, peta dasbor ini dirancang untuk menyelidiki bagaimana lingkungan dan kehidupan manusia terpengaruh oleh pandemi COVID-19. Melihat beberapa faktor, mulai dari kualitas udara di Los Angeles hingga panen asparagus di Jerman.

“Ketika kami melihat dari luar angkasa bagaimana pola aktivitas manusia berubah akibat pandemi, kami tahu jika menggabungkan sumber daya maka dapat memberikan alat analisis baru untuk mengatasi krisis yang bergerak cepat ini” papar Thomas Zurbuchen, NASA associate administrator.

“Bersama dengan NASA, ESA dan JAXA, kami mempersembahkan aset manusia yang luar biasa: instrumen pengamat Bumi yang dapat digunakan setiap hari dan bermanfaat bagi manusia untuk memberikan pemahaman lebih mengenai planet kita,” tambahnya.

Hasil penelitian menunjukkan, perbaikan kualitas udara di seluruh dunia adalah perubahan yang paling terlihat—akibat kebijakan pembatasan sosial dan karantina wilayah selama pandemi.

Satu polutan udara yang dilepaskan oleh pembakaran bahan bakar fosil, yaitu nitrogen dioksida (NO2), memiliki masa hidup beberapa jam sehingga sering digunakan untuk menganalisis perubahan jangka pendek dalam kualitas udara.

Jika Anda melihat peta dan menyaksikan bagaimana kualitas udara berubah di Eropa, Anda akan mengetahui bahwa kota-kota di sana, termasuk Paris, Madrid, Roma dan Milan, mengalami penurunan signifikan (sekitar 50%) pada konsentrasi NO2 sekitar April, dibanding pada bulan yang sama tahun lalu.

Selain kualitas udara, peta dasbor juga menunjukkan penurunan aktivitas ekonomi selama pandemi. Observasi satelit mencatat hasil pertanian, aktivitas di pelabuhan,serta jumlah mobil yang diparkir di pusat perbelanjaan,yang dapat digunakan sebagai indikator bagaimana industri tertentu telah terdampak akibat kaarantina wilayah.

Sebagai contoh, jika Anda mengklik titik di Tiongkok, peta dasbor menunjukkan bagaimana output pabrik mobil di Beijing mengalami penurunan dramatis pada Januari, Februari, dan Maret, sebelum akhirnya naik lagi meski lambat.

Jika Anda ingin mengetahui lebih lanjut mengenai peta dasbor ini, silakan mengunjungi eodashboard.org.

 

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Muhammad Sholeh
Sumber
National Geographic Indonesia