Pesawat di Jember Kembali Terbang, Setelah 3 Bulan Sepi Penumpang
JEMBER, FaktualNews.co–Dampak pandemi Covid-19 selama kurun waktu 3 bulan belakangan menyebabkan penumpang pesawat di Bandara Notohadinegoro sepi. Namun hari ini mulai ada calon penumpang, dan pesawat pun kembali terbang.
Tercatat ada 16 penumpang pesawat berangkat dari Bandara Notohadinegoro Jember, dan 9 penumpang asal Bandara Juanda yang turun di kota tembakau ini.
Diketahui pesawat mendarat di Bandara Notohadinegoro sekitar pukul 12.10 WIB, dan kembali terbang pukul 12.35 WIB.
“Setelah selama 3 bulan belakangan okupansi penumpang tidak ada sama sekali, hari ini pesawat maskapai Wings Air yang ada di Jember kembali terbang,” kata Kepala UPT Bandara Notohadinegoro Jember Edi Purnomo saat dikonfirmasi FaktualNews.co, Selasa (14/7/2020).
Edi menjelaskan, meskipun calon penumpang sudah mulai berangkat menggunakan moda transportasi pesawat, para calon penumpang ataupun yang turun di Bandara Notohadinegoro, harus melalui protokol kesehatan Covid-19.
Hal ini sesuai dengan Surat Edaran (SE) Ketua Pelaksana Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Nomor 9 Tahun 2020.
“Penumpang harus mengikuti protokol kesehatan. Dimana calon penumpang harus memiliki surat keterangan sehat, dan sebelumnya melakukan rapid test sesuai yang disyaratkan aturan pemerintah,” katanya.
Menurut surat edaran dimaksud, calon penumpang harus menunjukkan bukti tes kesehatan seperti rapid test, PCR test dan atau surat keterangan kesehatan.
“Dari pihak kesehatan, kami berkoordinasi dengan petugas kesehatan dari Puskesmas Ajung dan Dinkes setempat yang stand by di bandara, untuk memeriksa dokumen sebelum terbang. Di antaranya dokumen rapid test, mengisi dokumen kewaspadaan, yakni kartu kuning itu,” sebutnya.
Kemudian memeriksa kembali kesehatan calon penumpang untuk memastikan kondisi fisiknya.
“Setelah semua lengkap. Baru check in untuk terbang. Sedangkan untuk penumpang yang datang, juga harus cuci tangan, diperiksa di Posko Kesehatan suhu tubuhnya. Dilanjutkan memeriksa kartu kewaspadaan yang dibawa dari Surabaya untuk dicatat,” sambungnya.
Terkait social distancing, lanjutnya, tidak ada pembatasan jumlah penumpang pesawat. “Karena pesawatnya tipe ATR bisa full untuk penumpang, hanya disisakan tiga atau beberapa kursi saja,” ujarnya.
Bagi calon penumpang yang belum melakukan rapid test, Edi menegaskan, pihaknya tidak menyediakan tempat untuk melakukan tes tersebut.
“Pihak kami tidak menyediakan tempat melakukan rapid tes, jadi (calon) penumpang melakukan rapid tes mandiri atau mengurus sendiri di rumah sakit atau tempat layanan kesehatan lainnya di luar bandara,” pangkasnya.