FaktualNews.co

Tiga Rumah Sakit Rujukan Covid-19 di Nganjuk Overload

Kesehatan     Dibaca : 993 kali Penulis:
Tiga Rumah Sakit Rujukan Covid-19 di Nganjuk Overload
FaktualNews.co/R.M Gawat
Wakil Bupati Nganjuk, Marhaen Djumadi.

NGANJUK, FaktualNews.co – Angka kasus covid-19 di Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur masih terus meningkat. Hingga Selasa (14/7/2020) kasus terkonfirmasi positif Covid-19 sudah mencapai 133 pasien.

Akibat peningkatan kasus tersebut, tiga rumah sakit rujukan untuk merawat pasien kasus Covid-19 sudah overload. Ketiganya masing-masing adalah RSUD Nganjuk, Rumah Sakit Bhayangkara Nganjuk dan RSUD Kertosono.

Dari data yang dihimpun, RSUD Nganjuk saat ini merawat 41 pasien positif dengan 5 PDP. RSUD Kertosono merawat 10 pasien positif, 12 PDP, 2 ODP dan 6 OTG. Rumah Sakit Bhayangkara Nganjuk merawat 9 pasien positif covid-19 dengan 6 PDP.

Karena tiga rumah sakit rujukan sudah itu overload, kini Pemkab Nganjuk sudah memanfaatkan rumah sakit darurat di gedung Mpu Sendok dan merawat 11 pasien positif covid-19 dengan 7 OTG.

“Kita memang punya tiga rumah sakit rujukan, yaitu rsud nganjuk, rsud kertosono, dan rs bhayangkara, dan sekarang semuanya sudah penuh. Tinggal sekarang kita berharap rumah sakit darurat di gedung mpu sendok bisa maksimal untuk dimanfaatkan,” kata Wakil Bupati Nganjuk, Marhaen Djumadi, Senin (13/7/2020) petang.

Menurut Marhaen Djumadi, peningkatan kasus Covid-19 hingga menyebabkan tiga rumah sakit rujukan overload karena banyak warga pulang dari Surabaya pasca-PSBB Surabaya Raya tidak diperpanjang. Bahkan, lanjut dia, klaster pasien terkonfirmasi positif di Nganjuk banyak berasal dari Surabaya.

“Kami berharap masyarakat tetap mewapadai penularan covid-19 ini. Karena sampai sekarang kasusnya masih meningkat di nganjuk. Kesadaran kita semua sangat dibutuhkan untuk bergerak bersama mencegah meningkatnya kasus ini,” ungkap Marhaen.

Sejauh ini data kumulatif di Nganjuk ada 46.953 ODR, 112 ODP, 197 PDP, 2.738 OTG dan 133 terkonfirmasi positif.

 

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Muhammad Sholeh