FaktualNews.co

HMI Jombang Berikan Rapor Merah Pemkab Jombang Terkait Covid-19

Peristiwa     Dibaca : 686 kali Penulis:
HMI Jombang Berikan Rapor Merah Pemkab Jombang Terkait Covid-19
FaktualNews.co/Istimewa
Grafik jumlah akumulatif kasus positif Covid-19 di Jombang, update Kamis (23/72/2020)

JOMBANG, FaktualNews.co – Kasus pasien positif Covid-19 di Kabupaten Jombang terus melaju kencang, mencapai angka 488 orang. Ini sesuai rilis resmi Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Jombang, per Kamis, 23 Juli 2020.

Hingga pukul 15.00 WIB di hari Kamis ini, ada penambahan 33 orang pasien positif Covid-19. Paling banyak berasal dari Kecamatan Jombang 10 orang, diikuti Sumobito 8 pasien dan Tembelang 4 orang.

Lalu ada dari Kecamatan Mojoagung, Mojowarno dan Perak masing-masing dua orang. Sisanya, masing-masing satu orang dari Kecamatan Peterongan, Jogoroto, Kesamben, Ploso dan Bandar Kedungmulyo.

Sementara itu penambahan pasien sembuh sebanyak 37 orang. Dari Kecamatan Peterongan 28 orang, Sumobito 4 orang, Mojowarno 3, Mojoagung 1 dan Kabuh 1 orang. Sedangkan pasien meninggal ada tiga orang. Total, ada 249 sembuh dan 37 meninggal dunia.

Tren kenaikan pasien positif ini menarik perhatian dari pengurus Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Jombang Komisariat Tashwirul Afkar, Jziaan Bayzouroh. Menurutnya, kinerja Pemerintah Jombang layak diberi rapor merah dalam masalah Covid-19.

“Kalau kita kasih angka kinerja Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Jombang, mentok di angka lima, rapor merah. Dana ratusan Miliar, tapi kasus positif hampir mencapai 500 orang. Selama ini mereka kerjanya apa saja?,” jelasnya, Kamis (23/7/2020).

Jzian pun meminta Pemkab Jombang melakukan evaluasi total dalam penanganan Covid-19 ini. Bahkan, ia meminta pejabat yang tak siap untuk meletakkan jabatannya.

“Jika Bupati dan Wakilnya tak kuat mengurus Covid-19 ini, maka lambaikan kain putih saja. Pejabat publik harus siap dievaluasi. Tidak boleh baperan,” ungkapnya.

Ia juga menyayangkan kasus Covid-19 ini mulai menyasar ke pejabat utama di lingkup Pemkab Jombang. Ia khawatir bila ini dibiarkan terus-menerus, maka akan mengganggu roda pemerintahan dan pelayanan publik.

“Sangat disayangkan, saya dapat kabar jika pejabat utama di Jombang banyak yang terinfeksi Covid-19. Ada dugaan penyebabnya karena beberapa istri mereka habis belanja dan jalan-jalan di Surabaya,” tandasnya.

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Arief Anas