Kehabisan Kuota Internet, Sejumlah Pelajar di Kota Probolinggo Pakai Fasilitas Kecamatan
PROBOLINGGO, FaktualNews.co – Tak seperti biasanya, Senin (3/8/2020) pagi menjelang siang, Kantor Kecamatan Wonoasih, Kota Probolinggo, terlihat sejumlah anak. Usut punya usut, ternyata mereka belajar via online, lantaran masih belum punya kuota pulsa.
Seperti yang dilakukan Najma Saroya Nazahro (11). Ia tampak serius belajar bersama ketiga rekannya, dikelilingi siswa-siswi lain. Ada lima kelompok murid SD dan SMP yang belajar bersama beralaskan karpet pinjaman kecamatan. Setiap kelompok ada yang berjumlah 4 sampai 7 anak, dan mereka belajar secara online di depan teras pojok barat laut kantor kecamatan.
Pemandunya, bukan guru kelas atau pengajar di sekolah. Tetapi para pegawai kecamatan. Tak hanya memandu, pegawai yang seluruhnya perempuan itu, juga menjawab pertanyaan dari anak-anak yang dibimbingnya. Meski belum berpengalaman mengajar, namun mereka tak kalah pinternya dengan orang yang berprofesi guru atau pengajar.
Tak hanya menyediakan alas belajar dan makanan ringan serta minuman. Kantor kecamatan juga menyediakan sebuah laptop. Tujuannya, mengakses materi pelajaran via internet, mengingat di antara pelajar ada yang belum memiliki smartphone.
“Ada yang belum punya android. Ya kami fasilitasi dengan laptop. Milik kecamatan, kebetulan tidak dipakai,” ujar Deus Nawandi, Camat Wonoasih.
Ide belajar di kantor kecamatan bagi siswa, muncul ketika pria yang biasa disapa Deus tersebut mengetahui betul potensi wilayahnya. Disebutkan, di wilayah selatan kondisi ekonomi warganya tidak terlalu mapan. Meski banyak juga warga yang mampu, bahkan kaya.
“Mereka yang orang tuanya kurang mampu membeli smartphone dan tidak memiliki akses internet, kami fasilitasi,” katanya.
Dikatakan, di kantornya tersedia internet yang bisa diakses atau dipakai siapa saja, termasuk untuk pekerjaan kecamatan. Alangkah indahnya, kalau sebagian sinyal yang tersedia dimanfaatkan untuk pelajar.
“Akhirnya ya seperti ini. Sampean lihat sendiri, anak-anak warga sekitar sini bisa belajar memanfaatkan internet kecamatan,” tambahnya.
Tak hanya menyediakan sinyal, pihaknya juga menyediakan sebuah laptop untuk dipakai belajar di internet bersama. Kebetulan, laptop yang dimaksud tidak digunakan pegawai. Belajar bersama melalui internet tersebut, kata Camat, dimulai hari itu. Tidak menutup kemungkinan hari berikutnya bertambah. “Dimungkinkan besok jumlahnya akan bertambah,” pungkas Deus.
Di sela-sela belajarnya, Najma Saroya Nazahro berterus terang, belajar di kantor kecamatan karena kuota intenet di handphone-nya habis. Dikatakan, untuk Juli 2020, ia belum dikirimi pulsa paketan oleh sekolahnya.
“Kalau bulan sebelumnya dikirimi. Yang belum bulan sekarang. Sampai kehabisan, makanya saya belajar di sini,” terang Najma.
Sisiwi SMPN 8 kelas 11 ini menyebut setiap bulan oleh sekolahannya dikirimi pulsa paketan 2 GB. Terkait upaya kecamatan yang membuka diri kepada siswa untuk belajar menggunakan fasilitas internet kecamatan, Najwa merasa tertolong. Meski dirinya kehabisan paketan pulsa, namun masih bisa belajar bersama rekan sebayanya.
“Senang sih. Meski paketan habis, kami tetap bisa belajar melalui internet. Pakai internetnya kecamatan,” ujarnya.
Ditanya, enak mana belajar secara online dengan di kelas atau sekolah, gadis periang ini mengaku, lebih nyaman belajar di sekolah. Selain bisa berkumpul dengan rekan-rekannya, juga bisa dapat uang jajan dari orang tuanya. Beda dengan belajar di rumah, Najma tidak dapat jatah uang jajan.
“Dan enaknya belajar di sekolah itu, kita bisa tanya langsung ke Bu Guru atau Pak Guru. Kalau belacar secara online kan tidak bisa,” tambahnya.
Lain lagi dengan pengakuan salah satu siswa SD. Lelaki ini saat ditanya nama dan apakah dapat paketan pulsa dari sekolahnya, hanya tersenyum. Sementara siswi yang tahun ini lulus SD dan sudah diterima di SMPN 8 mengaku, belum mendapat paketan pulsa. “Saya kan siswi baru. Jadi belum dapat paket pulsa dari sekolah,” tandasnya.
Sementara itu, Kepala Sekolah yang hadir di kantor kecamatan untuk melihat siswanya belajar bersama mengatakan, tidak ada permasalahan dengan paket kuota. Pihak sekolah sudah membelikan atau mengirim pulsa ke setiap anak.
“Sudah kami kirim pulsanya. Kenapa tidak awal bulan. Ya karena kami masih mengajukan,” ujar salah seorang kepala sekolah.