JEMBER, FaktualNews.co – Ahmad Said Hidayad bersama sejumlah warga asal Jalan Gajah Mada XIX, RT 04/ RW 08, Kelurahan/ Kecamatan Kaliwates mengancam akan melakukan pembongkaran makam Rosidi.
Pria berumur 61 tahun yang meninggal Minggu (2/8/2020) kemarin itu, dimakamkan dengan protokol kesehatan Covid-19 tanpa ada bukti resmi penyebab kematian dari RS Bina Sehat, tempat ayah Ahmad Said dirawat.
Said menilai pemakaman bapaknya itu tidak sesuai syariat Islam, sehingga perlu dilakukan pemakaman ulang dengan cara yang benar.
“Karena pihak RS Bina Sehat (tadi saat pertemuan) tidak bisa membuktikan secara tertulis resmi dengan menunjukkan hasil swap tes yang sudah dilakukan,” kata Said saat dikonfirmasi usai pertemuan dengan perwakilan RS Bina Sehat, Kamis (6/8/2020) siang.
Said mengaku tidak terima dengan pernyataan utusan RS Bina Sehat yang dianggapnya mengingkari janji.
“Katanya hasil swab masih mau dikonfirmasi. Sedangkan, pada saat Bapak saya masih di ICU berani dijanjikan 3 hari. Sekarang bahasanya satu minggu, sepuluh hari, bahkan satu dua bulan,” sambungnya.
Perihal status meninggal bapaknya Rosidi yang terkonfirmasi Covid-19, Said pun merasa kecewa, karena sejumlah orang dekat tidak mau datang diundang tahlilan, karena khawatir.
Tanpa kejelasan rekam medis, Said pun kesulitan menyampaikan kepada orang lain tentang kondisi pasti almarhum bapaknya.
“Jawaban pihak rumah sakit muter-muter itu yang buat kami jengkel. Saya bersama warga akan membongkar makam bapak. Saya meyakini bapak bukan kena COVID-19,” ucapnya.
Said pun memberi ultimatum. “Hari ini saya tunggu hasil tertulis resmi tentang kondisi pasti bapak saya yang katanya suspect Covid-19. Minimal pukul 12 malam nanti. Jika lewat, nanti habis tahlilan saya bersama warga akan kembali lagi ke rumah sakit, kemudian makam bapak saya bongkar dibantu warga,” tegasnya.
Pantauan di lokasi, rumah sakit dijaga ketat polisi terkait dengan gerakan yang dilakukan Said bersama sejumlah warga yang lokasinya di belakang RS Bina Sehat itu. Usai mediasi yang tidak membuahkan hasil tadi, sempat terjadi kericuhan di sekitar rumah sakit.
Sejumlah anggota polisi dari Kapolsek Kaliwates bersama Babinsa setempat, juga mendatangi rumah Said untuk melakukan mediasi. Hingga berita ini ditulis, pembicaraan antara kepolisian dengan keluarga Said masih berlangsung.