Peristiwa

Kasur dan Batal Untuk Rumah Isolasi Desa di Jombang Rata-Rata Belum Terpakai

JOMBANG, FaktualNews.co – Pengadaan kasur dan bantal untuk rumah isolasi pasien terpapar covid-19 setiap desa di Jombang, Jawa Timur, dikabarkan tak berfungsi secara maksimal.

Hingga saat ini, ada beberapa desa yang mengaku tak mengetahui dua produk untuk fasilitas isolasi ini telah dikirim oleh Tim Gugus Tugas ke Sekolah yang saat itu ditunjuk sebagai tempat isolasi.

Bahkan, menurut informasi kasur dan bantal ini kondisinya tak terpakai dan masih utuh. Ada pula yang baru diterima. Padahal, menurut informasi berita acara penyerahan kasur dan bantal itu sudah dikeluarkan Gugus Tugas sejak ruang isolasi ada di gedung Sekolah lalu.

Seperti yang diungkapkan, dua orang Kepala Desa yang enggan disebutkan identitasnya ini. Sebelumnya, mereka mengatakan, bahwa selama ini desanya belum menerima distribusi kasur dan bantal dari Gugus tugas.

Padahal seharusnya, setiap desa sudah mendapatkan jatah masing-masing dua buah kasur dan dua buah bantal. Hanya saja setelah dilakukan pengecekan, kasur dan bantal ini ternyata sudah berada di Sekolah yang ditunjuk. Kondisinya masih belum terpakai sama sekali.

“Ternyata sudah dikirim ke Sekolah, kami tidak tahu kapan kirimnya, tapi belum lama, di desa saya malah kami cek tadi di sekolah masih utuh, plastikan. Sebab tidak ada koordinasi. Makanya kalau sudah diserahkan ke sekolah kita dari desa tidak bisa meminta begitu saja, harusnya gugus tugas menarik itu dulu,baru diserahkan desa,” ungkap salah satu Kades.

Sebelumnya, Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Jombang sudah mengeluarkan kebijakan bahwa rumah isolasi bagi warga yang terpapar covid-19 dikembalikan ke masing-masing desa. Desa juga diminta menyiapkan sebuah rumah utuk program tersebut.

Namun demikian, hingga saat ini rumah isolasi ini belum seluruhnya ada. Salah satu penyebabnya karena desa kesulitan menyiapkan sarana prasarananya, termasuk kasur dan bantal tersebut.

“Kalau penggunaannya memang untuk desa ya gugus tugas seharusnya menarik itu dulu, apalagi pedoman tehnisnya seperti apa kita juga tidak diberikan, lalu apa yang kita siapkan,” imbuhnya.

Terpisah, Koordinator Bidang Pencegahan Covid-19, Agus Purnomo membantah jika pengadaan kasur dan bantal ini tak berjalan maksimal. Diapun memastikan bahwa bantal dan kasur untuk 302 itu Desa di Jombang itu sudah terdistribusikan seluruhnya. Jumlahnya masing-masing 604 buah.

Sejauh ini, pihaknya juga sudah memberikan surat secara resmi terkait pemanfaatan maupun perintah koordinasi antara kedua belah pihak.

“Selama ini tidak ada masalah, kita berikan surat resmi, semua sudah kita berikan, setelah beli langsung kami distribusikan, memang awalnya rumah isolasi yang awalnya dari desa ke sekolah, lalu dari sekolah kembali ke desa, sudah kami berikan surat resmi untuk koordinasi antara pihak sekolah dan desa,” terang Agus.

“Mungkin ada miss komunikasi antara keduanya, koordinasi tidak maksimal tapi kami pastikan barangnya sekarang ada di sekolah,” pungkasnya.

Agus Purnomo juga menegaskan, bahwa fasillitas kasur dan bantal itu merupakan aset milik Gugus Tugas. Dengan demikian, desa juga berhak menggunakannya.

“Itu aset gugus tugas, selama masa pandemi ini digunakan untuk penanganan wabah covid-19, setelah itu apakah akan menjadi aset desa atau untuk sekolah silahkan tinggal melihat pemanfaatanya saja,” pungkasnya.