PAMEKASAN, FaktualNews.co-Para bidan di Pamekasan mengeluh karena IBI (Ikatan Bidan Indonesia (IBI) setempat tahun ini belum menggekar pelatihan Asuhan Persalinan Normal (APN).
Padahal, pelatihan tersebut sangat penting bagi para bidan. Sebab, dari APN tersebut para bidan terbit sertifikasi kompetensi APN sebagai persyaratan untuk melamar pekerjaan dan perpanjangan Surat Tanda Register (STR).
“Ada banyak para bidan yang hendak mengikuti pelatihan ini. Sebagian ada yang sudah mendaftar dan membayar biaya administrasi Rp 2.700.000 pada awal tahun,” keluhnya ditemui FaktualNews.co. Senin, (12/10/2020).
Dikatakan, banyak bidan yang hendak melamar pekerjaan terkendala karena belum memegang sertifikat. “Sertifikat itu juga untuk perpanjang STR yang sudah mati,” ujarnya.
Terpisah, Ketua IBI Pamekasan, Siti Maimunah berdalih, pelatihan APN tidak digelar karena terkendala pandemi Covid-19.
Sebab, pelatihan Asuhan Persalinan Normal (APN) digelar selama 10 hari. Tujuannya, agar bidan yang mengikuti pelatihan bisa memiliki kompetensi sesuai yang diharapkan.
“APN ada praktik kliniknya. Target persalinan normal yang kompeten di klinik bidan yang tersertifikasi. Kita menunggu kondisi aman karena pelatihan selama 10 hari dengan target tercapai dianggap kompeten,” katanya saat dikonfirmasi.
Maimunah menyebutkan, tidak hanya APN yang tidak digelar. Tetapi pelatihan sistem Midwife Update (MU) dari PP IBI juga belum digelar. Alasannya, IBI masih memprioritaskan keamanan anggotanya
“Jangankan praktik APN. Semua mahasiswa ditarik dari tempat praktik dari sekarang. Betul new normal, pelatihan MU saja PP IBI belum mengizinkan, padahal hanya 3 hari,” tandasnya.