Birokrasi

Pj Bupati Sidoarjo Lantik 39 Pj Kades, Minta Pemberlakukan Operasi Yustisi Tingkat Desa

SIDOARJO, FaktualNews.co – Sebanyak 39 aparatur sipil negara (ASN) Pemkab Sidoarjo dilantik sebagai Pejabat Kepala Desa (Pj Kades). Mereka akan ditempatkan di 39 desa yang tersebar di 12 kecamatan se-Sidoarjo.

Tugas Pj Kades yang dilantik di Pendopo Delta Wibawa pada Rabu (14/10/2020) tersebut bakal berat. Sebab, PJ Bupati Sidoarjo Hudiyono yang langsung melantik tersebut memberikan tugas lainnya, di luar tugas dan kewenangannya memastikan roda pemerintah desa yang saat ini kosong jabatan karena masa jabatan kepala desanya.

Tugas lain yang dibebankan itu juga meminta agar mensosialisasikan kepada semua elemen masyarakat pentingnya menerapkan protokol kesehatan (prokes), mulai memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak.

Selain itu, Hudiyono juga minta kepada 39 Pj Kades yang baru saja dilantik segera melakukan koordinasi dengan RT atau RW mensosialisasikan akan diberlakukannya operasi yustisi di tingkat desa hingga plosok yang bertujuan menekan penularan covid-19.

“Kami minta agar Pj Kades aktif turun langsung ke warganya, solisasikan dan saling mengingatkan pentingnya protokol kesehatan. Tolong sampaikan bahwa target Pj Bupati Sidoarjo dalam dua minggu kedepan Sidoarjo berubah jadi kuning,” pintanya.

Hudiyono menyatakan bahwa saat ini bersama jajaran forkopimda gencar turun ke lapangan dan membuktikan langsung antara hasil operasi yustisi yang sudah menindak lebih dari 5.600 pelanggar dengan tingkat penyebaran Covid-19 yang menurun.

Hal itu, lanjut dia, saat ini yang harus dikejar dan bergerak bukan hanya tingkat kabupaten saja, melainkan harus masuk ke wilayah kecamatan hingga pelosok desa dan juga menyisir kawasan industri.

“Operasi yustisi ini harus dilakukan dengan masif hingga ke tingkat kecamatan dan desa. Semua harus jalan di wilayah masing-masing. Maka jika semua jalan, dalam dua minggu Sidoarjo sudah bisa berubah jadi zona kuning,” harapnya.

Meski demikian, sekedar informasi bahwa Pemkab Sidoarjo saat ini sudah mempersiapkan sekolah tatap muka yang akan dibuka apabila dalam dua minggu ke depan sudah berubah jadi zona kuning.

Sementara untuk sekolah yang dibuka nanti sementara hanya untuk tingkat SMP dan masih terbatas, khususnya bagi sekolah yang sudah siap penerapan protokol kesehatan. Itupun jumlah siswa juga dibatasi maksimal 20 persen saja.