Calon Petahana Jember, Diduga Selewengkan Bantuan COVID-19
JEMBER, FaktualNews.co – Calon Bupati petahana, Faida diduga melakukan penyelewengan bantuan penanganan COVID-19 berupa beras untuk kepentingan pencalonannya pada Pilkada Kabupaten Jember 2020.
Indikasi ini diketahui setelah foto diduga kegiatan distribusi bantuan penanganan COVID-19 yang disinyalir digunakan untuk kepentingan Pilkada di Pendapa Wahya Wibawa Graha Jember, tersebar di media sosial.
Foto tersebut diketahui diambil pada tanggal 26 September 2020. Di dalam foto itu menununjukkan sebuah mobil bak terbuka berwarna hitam masuk ke dalam Pendapa Wahya Wibawa Graha saat malam hari. Tepatnya melalui pintu samping menuju sebuah garasi di dalam tempat tinggal Bupati Faida.
Dari penelusuran FaktualNews.co, foto tersebut diambil oleh salah seorang pedagang cilok yang berjualan disekitar pendapa, berinisial DS.
Menurut DS, kegiatan bongkar muat itu sering dilakukan semasa Bupati Faida masih menjabat, dilakukan tiap malam sekitar pukul 22.00 WIB.
“Kira- kira jam 22.00 WIB, pintu samping pendapa terbuka dan ada mobil masuk, kemudian keluar membawa karung-karung beras gitu. Gak jelas tulisannya apa, tapi saya meyakini itu berisi beras untuk bantuan,” kata DS saat dikonfirmasi, Kamis (15/10/2020) malam.
“Saat itu masih jadi bupati, tapi setelah tidak jadi sekarang tidak ada kegiatan itu. Infonya sekarang ada BPK dan KPK menyelidiki. Jadi mungkin informasi ini bisa membantu,” tegasnya.
DS merasa yakin jika aktivitas bongkar muat di rumah dinas Bupati Faida itu merupakan beras bantuan untuk penanganan COVID-19. “Karena, saya pernah tanya sama petugas Pendapa Ekspres, tapi maaf tidak bisa saya sebut namanya. Dia itu yang bilang,” ungkapnya.
Terpisah, tim auditor Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) diketahui sedang melakukan audit, dan mengalami kendala soal penyelidikan bantuan penanganan COVID-19.
Hal itu terungkap saat pertemuan antara tim auditor dengan Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Jember, KH Abdul Muqit Arief, sore kemarin.
Menurut Muqit kondisi pintu gudang masih terkunci hingga sekarang. Didalamnya terdapat berbagai macam barang sumbangan dari lembaga non pemerintah.
Gudang tersebut berada di rumah ‘Pendopo Wahya Wibawa Graha’ rumah dinas yang pernah dipakai Bupati Jember Faida selama menjabat sebelum nonaktif untuk mengikuti Pilkada 2020.
Namun Muqit tidak mengungkap pasti di mana lokasi garasi yang dimaksud.
“Yang menjadi telaah dari teman-teman BPK adalah bantuan pihak ketiga. Sudah sampai dimana penyalurannya,” ujar Muqit.
Terkait kegiatan yang dilakukan BPK, Muqiet menghimbau pejabat di lingkungan Pemkab Jember tidak mempersulit pelaksanaan audit.
Kondisi gudang yang terkunci, diakui dirinya, tidak tahu siapa yang memegang kuncinya.
“Saya sudah minta ke Kepala Bagian Umum, kemarin masih ada masalah kunci masih dipegang staf di pendopo,” ucapnya.
Selebihnya, Muqit menyampaikan kegiatan BPK masih tahap audit awal untuk mendapatkan gambaran kinerja Pemkab Jember.
Lembaga auditor tersebut akan kembali lagi ke Jember untuk mendalami lebih lanjut dari hasil pemeriksaan awal.
“November nanti BPK kesini lagi. Insya Allah akan kami bantu sebisanya,” tandasnya.
Sementara, Cabup Jember, Faida saat dikonfirmasi Faktualnews.co melalui pesan WhatsApp atau telepon selulernya pada Jumat (16/10/2020) sekira pukul 14.23 WIB, belum ada jawaban.
Upaya konfirmasi terus dilakukan Faktualnews.co hingga berita ini diterbitkan.