Duta Wisata Kudus Belajar Bikin Roti Parijoto

KUDUS, FaktualNews.co – Guna menggali potensi kuliner dengan bahan baku lokal, perwakilan Duta Wisata Kabupaten Kudus tahun 2019. Mereka belajar dengan difasilitasi Perhimpunan Usaha Satuan Karya (Pusaka) Kabupaten Kudus di Global baking Class Kecamatan Gebog.

Chef muda Bella Astiningrum mengajarkan dua duta wisata yakni M Afif Sholeh dan Ainun Mufidah membuat roti dengan isi dari bahan lokal. Yaitu parijoto muria yang berwarna merah. Buah ini memiliki mitos bila wanita hamil memakannya akan melahirkan anak yang ganteng atau cantik.

“Selama ini kan parijoto muria itu rasanya agak sepet. Nah, kalau sudah di dalam roti maka rasa sepet tertutupi terigu bahan roti. Jadi ini solusi bagi yang ingin konsumsi parijoto tapi mengurangi rasa pahit ” kata Bella.

Wanita yang baru berumur 20 tahun itu dengan telaten mengajarkan pada duta wisata tersebut sehingga menjadi roti siap disantap.

Para Duta Wisata itu mengaku baru pertama kali belajar langsung cara membuat roti. Hal ini menjadi pengalaman seru bagi mereka meski dalam prakteknya tidak mudah.

Ainun Mufidah pada Faktualnews.co mengakui kesulitan saat awal-awal membikin roti yang telah diajarkan Chef Bella, Bagaimana membuat roti itu tidak asal-asalan, perlu ketelitian.

“Kalau kita lihat waktu dicontohkan Chef Bella itu kelihatannya mudah, tapi kalau kita praktekkan itu ternyata sulit juga,” ucap Ainun sambil tersenyum.

“Terus terang ternyata sulit juga butuh kesabaran. Belum lagi pasti akan menunggu ada fermentasi dan juga menunggu adonan mengembang baru di oven. Lebih mudah makan kalau sudah mateng, ngga pake lama dah abis,” tukas Afif di sebelah Ainun.

Rubiyanti, Ketua Pusaka Nusantara Kudus, menjelaskan bahwa kedatangan duta wisata kudus untuk praktek langsung membuat roti itu untuk mengenalkan salahsatu potensi kuliner. Sehingga mereka bisa menjelaskan pada tamu yang datang bahan apa saja yang digunakan produk roti dan adonannya seperti apa.

“Sehingga story dari pembuatan produk kuliner itu membuat tamu atau wisatawan mendapatkan nilai lebih dari pembeliannya. Bukan hanya membeli sebuah kue ” kata Rubiyanti.

Pusaka Nusantara Kudus selain membuka pelatihan baking class juga mengajak para pelaku UMKM bersinergi dengan lainnya untuk menambah jejaring pemasaran. Yakni dengan tur dan wisata UMKM menggunakan bus keliling Kabupaten Kudus.

“Jadi, dengan berjejaring antara UMKM, handycraft dan lokasi wisata. Maka diharapkan akan menaikkan omset penjualan dari teman-teman UMKM ,” jelas pemilik usaha labu jipang itu.

 

Kontributor: Sofyan Hadi