FaktualNews.co

Era New Normal, Peluang Pertumbuhan Bisnis di Sidoarjo

Ekonomi     Dibaca : 697 kali Penulis:
Era New Normal, Peluang Pertumbuhan Bisnis di Sidoarjo
FaktualNews.co/ Nanang/
Pjs Bupati Sidoarjo, Hudiyono ketika memberikan sambutan di seminar Economic Outlook 2021.

SIDOARJO, FaktualNews.co- Peluang dan tantangan pertumbuhan ekonomi dan bisnis di era new normal diyakini akan berjalan dengan baik di Kabupaten Sidoarjo. Bahkan kemungkinan bisa pesat.

Namun, Pjs Bupati Sidoarjo, mengingatkan jangan sampai pertumbuhan ekonomi tinggi justru malah menghambat inovasi dan kreativitas masyarakat Kabupaten Sidoarjo.

Hal itulah yang disampaikan dalam acara seminar Economic Outlook 2021, membahas peluang dan tantangan bisnis serta strategi di sektor finansial, manufaktur, dan jasa dalam menjaga pertumbuhan di era new normal yang digelar di Rabu, (18/11/2020).

Acara tersebut dihadiri puluhan pelaku usaha kecil, menengah dan besar.

Menurut Hudiyono, melalui program unggulan diharapkan bisa meningkatkan pertumbuhan ekonomi dengan tidak mengabaikan sektor riil.

“Kita jangan sampai terjebak pada pertumbuhan ekonomi yang sudah bagus ini. Kelas middle income kita sudah tinggi. Pertumbuhan ekonomi kita rata-rata diatas provinsi Jatim dan nasional,”katanya.

Pendapatan perkapita Sidoarjo, lanjutnya, sudah mencapai Rp 94 juta per tahun. Ia mengingatkan jika sudah ekonomi menengah ke atas jangan sampai merasa zona nyaman.

“Hari ini kita coba petakan melalui ekonomi Outlook,  sehingga bisa menjadi rumusan kebijakan. Indikator kesenjangan antara yang miskin dengan yang kaya di Sidoarjo 0,7 persen. Kita mampu menekan pertumbuhan penduduk 1,8 persen,” ungkapnya.

Hudiyono memaparkan, bahwa ekspor antar kabupaten, antar provinsi dan antar negara masih tinggi. Posisi Kabupaten Sidoarjo, termasuk tinggi karena daerah industri.

“Kita jangan terjebak (melesatnya), namun kita harus punya inovasi dan kreasi,” pintanya.

Menurutnya, indikator SDM di Sidoarjo salah satunya tingkat pendidikan, rata-rat pendidikan strata satu (S1). Sedangkan, Jawa Timur, rata-rata pendidikan masih SMP.

“Bagaimana kita mempersiapkan pertumbuhan ekonomi ini agar tidak terjebak maka kita siapkan SDM yang inovatif dan kreatif,” terangnya.

Hudiyono meminta agar para pengusaha harus memberikan tempat bagi pegawai terampil meski lulusan SD atau SMP. Menurut dia, industri bisa memfasilitasi sekolah kesetaraan bagi pegawainya.

“Ini semua semata-mata agar atmosfer ekonomi benar-benar tumbuh sampai sektor riil,” harapnya.

 

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Nurul Yaqin