Sawah di Dusun Jetak, Desa Jasem, Kecamatan Ngoro, Kabupaten Mojokerto terendam banjir.
SURABAYA, FaktualNews.co – Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Pemprov Jatim mencatat hingga tanggal 15 Desember 2020 sebanyak 5.432 hektar tanaman padi di 17 kabupaten/kota di Jawa Timur terendam banjir.
Selain persawahan, juga ada areal pertanaman lain yang terdampak banjir yakni 97 hektar kebun jagung, 2 hektar ladang semangka, 16 hektar ladang cabai dan 0,25 hektar lahan tanaman bawang merah.
Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Pemprov Jatim Hadi Sulistyo mengungkapkan, luasan lahan persawahan yang terendam banjir hanya 1,11 persen dari keseluruhan. Sehingga tidak berdampak signifikan terhadap produksi padi di Jawa Timur.
“Banjir yang terjadi di beberapa daerah ini tidak berpengaruh secara signifikan terhadap produksi padi di Jawa Timur karena yang terkena banjir hanya 1,11 persen dari luas lahan sawah di jawa timur,” kata dia, Selasa (15/12/2020).
Dari 1,11 persen sawah yang terendam banjir itupun, tanaman padi kondisinya tidak rusak dan masih bisa diselamatkan sehingga tidak terjadi puso.
“Jadi tanaman yang terkena banjir masih ada, tegak dan padi bisa diselamatkan,” tegas Hadi.
Kendati tanaman dinyatakan aman dari rendaman banjir. Hadi mengatakan jika pihaknya tetap melakukan langkah antisipatif adanya banjir susulan dengan cara perbaikan tanggul serta pemantauan kondisi tanaman secara intensif.
“Karena (banjir akibat) luapan air sungai yang tidak tertampung. Bahkan beberapa diakibatkan karena tanggul sungai yang jebol,” pungkasnya.
