SURABAYA, FaktualNews.co – Tanda SOS atau meminta pertolongan diduga dari penumpang pesawat Sriwijaya Air yang selamat muncul di Pulau Laki, Kepulauan Seribu dekat dengan lokasi jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ182.
Tanda SOS kerap digunakan untuk menunjukkan bahaya dan meminta pertolongan heboh di media sosial (medsos).
Simbol SOS atau permintaan tolong yang ada di Pulau Laki hingga pukul 14.00 WIB masih terlihat saat tim KFM News Research Center mengakses aplikasi Google Maps dengan kata kunci Pulau Laki.
Terlihat simbol berwarna hijau bertuliskan TOLONGGG.
Google memang kerap memberikan tanda khusus apabila terjadi bencana atau insiden tertentu. Di lokasi jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ182 juga sempat muncul simbol SOS berupa tanda seru bewarna merah dengan keterangan “Insiden Pesawat Sriwijaya Air”.
Meski begitu berdasarkan percobaan tim KFM News Research Center, simbol berwarna hijau bertuliskan TOLONGGG di Pulau Laki menggunakan simbol pohon yang berarti kategori taman di Google Maps.
Ketika kami mencoba menambahkan tanda seperti itu dengan cara tambahkan tempat yang sudah disediakan di Google Maps, kami bisa memberikan keterangan kategori, lokasi sesuai keinginan.
Semisal kita memberikan simbol bertuliskan permintaan tolong juga sangat mudah.
Sedangkan simbol di Google Maps yang menunjukkan keadaan bahaya bisa dilihat dari warna yang ada disimbol tersebut.
Dikutip dari berbagai sumber warna hijau menandakan kegiatan di luar ruangan, oranye menandakan tempat makan dan minuman, biru tempat belanja, hijau toska menunjukkan tempat hiburan.
Jika simbol SOS atau permintaan tolong seharusnya berwarna merah dan ada tanda seru bukan simbol pohon berwana hijau bertuliskan TOLONGGG.
Google di tahun 2020 memiliki fitur baru S.O.S Alert yang ada pada mesin pencarian Google dan aplikasi Google Maps.
Direktur Operasi Basarnas Brigjen Rasman MS mengatakan, bakal mengecek kebenaran informasi perihal tanda SOS di Pulau Laki, Kepulauan Seribu.
“Sampai saat ini saya belum menerima informasi tersebut, belum menerima datanya nanti akan kita cek sesuai dengan informasi yang diberikan,” katanya seperti dikutip dari Kompas.com, Rabu (20/1/2021).
Rasman menegaskan, pihaknya tidak pernah mendapatkan keterangan adanya korban yang selamat dari tragedi jatuhnya pesawat itu.
“Sampai saat ini tidak ada keterangan yang kita dapatkan bahwa ada penumpang yang hidup,” tegasnya.
Menurut dia, bisa saja sinyal itu berasal dari Tim SAR yang memang berada di posko di sekitar Pulau Lancang dan Pulau Laki.
“Jadi untuk yang tanda SOS tadi kita coba dalami ya, saya tidak mau berspekulasi apa yang ada di situ,” ucap Rasman.