Raup Untung dengan Budi Daya Ikan Baung
SURABAYA, FaktualNews.co – Selain lele dan patin, ikan berpostur serupa yang sedang banyak diminati orang untuk dibudidayakan adalah ikan baung.
Ikan yang sekerabat dengan lele itu merupakan berhbitat air tawar yang dapat hidup dari perairan di muara sungai sampai ke bagian hulu. Di Sungai Musi (Sumatra Selatan), baung ditemukan sampai ke muara sungai di daerah pasang surut yang berair sedikit payau.
Selain itu, ikan ini juga banyak ditemui di tempat-tempat yang letaknya di daerah banjir. Secara umum, baung dinyatakan sebagai ikan yang hidup di perairan umum seperti sungai, rawa, situ, danau, dan waduk.
Ikan ini memiliki rasa yang gurih serta tekstur daing yang lembut, maka tidak salah jika kemudian ikan baung menjadi salah satu jenis ikan favorit yang pastinya memiliki nilai ekonomis yang tinggi seperti juga yang dilakukan pada cara budidaya ikan air tawar kolam terpal.
Nah berikut ulasan menarik dari Puput Purwanti seputar budidaya ikan baung dalam media terpal yang dilansir laman Ilmu Budiaya.
Artikel menarik lainnya:
1. Pembuatan Kolam Terpal
Tahap awal dalam budidaya ikan baung adalah membuat kolam terpal. Kolam dibuat dengan bentuk persegi panjang dengan ketinggian 1.5 hingga 2 meter.
Sedangkan untuk panjang dan lebarnya dapat disesuaikan dengan luas lahan yang dimiliki. Pada bagian pinggir dan ujung ujung kolam diberikan kayu sebagai penyangga agar kolam tidak roboh.
Sebelum digunakan sebaiknya kolam di keringkan terlebih dahulu, lalu kemudian diberikan taburan kapur untuk menghilangkan asam pada dasar permukaan kolam. Dosis pupuk yang digunakan adalah 180-370 kg/hektar. Fungsinya adalah agar mematikan hewan atau juga pemangsa yang berbahaya bagi ikan baung. Pastikan bahwa kondisi kolam tidak asam.
2. Pemilihan Bibit Ikan Baung
Salah satu hal yang amat penting dalam melakukan budidaya ikan adalah tentu pemilihan bibit ikan baung yang harus berkualitas. Oleh sebab itu maka dibutuhkan pengetahuan agar anda dapat mendapatkan bibit ikan yang baik dan berkualitas.
• Pastikan bibit dari indukan yang berkualitas.
• Bibit yang dipilih memiliki ukuran yang seragam.
• Ikan pergerakannya aktif.
• Bibit memiliki berat 2-3 gram.
• Perhatikan pada saat membawa bibit pastikan bibit ikan dibawa dengan aman dan juga tercukupi oksigennya.
• Pada saat akan di masukkan kedalam kolam pembesaran sebaiknya ikan dikeluarkan dari plastik untuk dimasukkan kedalam wadah bak yang telah diisi air kolam agar bibit ikan dapat beradaptasi.
3. Menebarkan Bibit kedalam Kolam
Tahapan selanjutnya yang harus dilakukan adalah menebarkan bibit ke kolam. Waktu penebaran bibit ke kolam sebaiknya dilakukan pada pagi atau sore hari.
Hal itu untuk membantu ikan baung dapat beradaptasi serta tidak langsung terkena teriknya sinar matahari. Jika siang hari, air kolam akan mengalami peningkatan suhu sehingga airnya menjadi panas dan dapat berbahaya bagi ikan.
Selanjutnya yang harus diperhatikan:
• Penebaran bibit dapat dilakukan setelah air kolam didiamkan selama 1 bulan.
• Kedalaman air dalam kolam berkisar antara 50-80 cm.
• Tingkat kepadatan bibit yang akan ditebar adalah sebanyak 60-100 ekor permeternya. Jangan terlalu padat sebab akan menyebabkan ikan saling berhimpitan dan dapat menyebabkan kekurangan oksigen sehingga berdampak kematian ikan.
Artikel menarik lainnya:
Tips Pemeliharaan
Selanjutnya agar ikan berkembang dan berkualitas serta dapat dipanen tepat waktu maka harus dilakukan pemeliharaan sebagaimana yang juga dilakukan pada cara budidaya pembesaran ikan nila yang meliputi hal-hal berikut ini :
• Menjaga kualitas air
Pertama yang wajib dilakukan adalah menjaga kualitas air kolam. Sebab air kolam yang jelek dan tercemar akan berdampak pada terganggunya pertumbuhan serta perkembangan ikan baung.
Karenanya secara rutin selalu lakukan pengecekan pada air kolam. Jika air pada kolam terpal sudah terlalu keruh maka sebaiknya dilakukan pergantian air.
• Pemberian pakan secara proporsional
Pakan merupakan hal yang penting dan tak dapat diabaikan sebab bagi ikan yang di budidayakan maka ketersediaan pakan yang cukup menjadi hal yang mutlak.
Artikel menarik lainnya:
Frekuensi pemberian pakan dilakukan sebanyak 3 kali dalam sehari. Waktu pemberian pakan adalah saat pagi, sore dan malam hari. Untuk komposisi pakan yang diberikan disesuaikan dengan umur ikan baung. Semakin besar tentu kebutuhan pakan akan semakin tinggi.
Pakan yang diberikan harus mengandung nutrisi tinggi berupa protein, kabohidrat dan lemak. Jenis pakan yang biasa dipakai adalah pellet ikan jenis 781-2 SP.
Akan tetapi dapat juga ditambahkan pakan tambahan seperti dedak, ikan asin, dan jagung yang digiling dan kemudian di campur menjadi satu lalu kemudian diberikan secara bergantian dengan pellet ikan.
• Pengendalian hama dan penyakit
Salah satu faktor yang menghambat dan dapat menyebabkan kegagalan dalam budidaya. Begitu juga dengan budidaya ikan baung yang sangat rentan terserang hama dan penyakit.
Karenanya hal yang perlu dilakukan adalah selalu mengecek kondisi kolam setiap hari. Agar tidak ada hewan liar yang mendatangi dan memangsa ikan di kolam. Jaga juga kualitas air kolam agar ikan tidak terserang penyakit.