FaktualNews.co

Akibat Ribuan Ikan Keramba di Boyolali Mati, Petani Rugi Rp 6 Miliar

Peternakan     Dibaca : 472 kali Penulis:
Akibat Ribuan Ikan Keramba di Boyolali Mati, Petani Rugi Rp 6 Miliar
JPNN.com
Penampakan ribuan ikan keramba mati yang rugikan petani Rp 6 miliar.

BOYOLALI, FaktualNews.co-Jumlah ikan keramba yang mati milik petani di Waduk Kedung Ombo (WKO) Desa Wonoharjo, Kecamatan Kemusu, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, terus bertambah.

Kepala Disnakkan Kabupaten Boyolali Lusia Dyah Sucianti menyebutkan dari hasil pendataan, Senin (2/1), jumlahnya mencapai 175 ton milik 32 petani. Hingga Selasa (3/1), jumlahnya bertambah menjadi 200 ton milik 37 petani keramba di daerah itu.

“Akibat kejadian ikan mati massal itu, kerugian ditaksir lebih dari Rp 6 miliar,” katanya.

Disnakkan Boyolali sudah turun ke lapangan melakukan pemeriksaan kadar air dan mengevakuasi ikan yang selamat ke keramba yang lebih aman.

Pihaknya berharap kematian mencapai sekitar 200 ton tersebut sudah selesai dan tidak berlanjut lagi.

“Petani ikan di Kedung Ombo ada sekitar 750 keramba. Populasi kalau maksimal bisa mencapai 500 ton ikan,” ujarnya.

Oleh karena itu, pihaknya melakukan antisipasi untuk ikan-ikan yang selamat dievakuasi dan dipindahkan ke keramba-keramba yang aman atau yang sirkulasi masih bagus dan populasi ikan dikurangi.

Dia mengatakan keramba-keramba yang sudah dibersihkan dan dinilai aman dijadikan lokasi sementara evakuasi ikan karena belum disiapkan keramba khusus. “Petani memanfaatkan keramba yang sudah dibersihkan,” ujarnya.

Menurut Dyah, aktivitas perikanan di keramba masih berjalan karena menjadi penghasilan utama masyarakat sekitar.

“Kejadian ini sudah sering dialami para petani ikan keramba saat musim ekstrem. Memang ni, terbesar. Mereka seharusnya bisa mengantisipasi saat musim ekstrem dengan memanen yang sekiranya sudah layak jual itu sehingga dapat mengurangi populasinya,” katanya.

Dia mengimbau agar petani menabur ikan sesuai kapasitas ideal keramba karena jika populasi ikan berlebih, akan berimbas pada populasi.

“Cuaca ekstrem seperti ini, petani harus berinisiatif memanen lebih awal,” ujarnya.

Guna mengantisipasi terjadinya up-welling (pembalikan massa air) ini, pihaknya juga telah melaporkan kejadian ini kepada bupati, Kementerian Kelautan dan Perikanan serta provinsi agar bisa diupayakan untuk pemberian bantuan.

Sementara itu, Kepala Bidang Perikanan, Disnakkan Boyolali Nurul Nugroho mengatakan, pihaknya bersama Dinas Kelautan dan Perikanan Jateng telah ke lokasi untuk mendata, memeriksa kondisi air, dan melakukan audiensi dengan petani ikan keramba di Kedung Ombo.

Disnakkan Boyolali sebelumnya menyebutkan kematian ribuan ikan Keramba Jaring Apung (KJA) di Waduk Kedung Ombo (WKO) Desa Wonoharjo Kecamatan Kemusu karena cuaca terjadi fenomena up-welling dan drop (penurunan) oksigen.

Menurut Nurul Nugroho ribuan ikan mati milik kelompok petani KJA di WKO karena keracunan amoniak dari fenomena up-welling dan drop oksigen (DO).

“Penyebabnya cuaca dalam satu pekan tanpa sinar matahari sehingga kondisi air permukaan waduk dingin, kemudian terjadi fenomena up-welling dan drop oksigen,” kata Nurul Nugroho.

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Aris
Sumber
JPNN.com